Pasca Unjuk Rasa Jaket Kuning, Petugas Kebersihan Paris Berbenah

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 10 Desember 2018 13:15 WIB

Petugas kebersihan membersihkan puing-puing dari jalan di ibu kota Paris, Prancis, pada Ahad, 9 Desember 2018, pasca unjuk rasa menolak kenaikan harga-harga, yang berlangsung rusuh sehari sebelumnya. Reuters

TEMPO.CO, Paris – Para pekerja di ibu kota Paris, Prancis, mulai membersihkan pecahan kaca dan menyingkirkan sejumlah mobil yang terbakar pasca kerusuhan unjuk rasa jaket kuning menolak kenaikan harga bahan bakar minyak pada Sabtu, 8 Desember 2018.

Baca:

Unjuk rasa yang digelar setiap akhir pekan dan telah memasuki Sabtu keempat itu berakhir rusuh seperti unjuk rasa dua pekan sebelumnya.

Di sekitar Paris, pengelola kantor-kantor cabang bank, toko mainan, toko kacamata, dan outlet ritel terlihat telah menambal kaca depan bangunan mereka yang dirusak dan dihancurkan para pengunjuk rasa.

Advertising
Advertising

“Pengunjuk rasa anti-pemerintah telah menimbulkan kerusakan di Paris dengan melempar batu, membakar mobil, dan menjarah toko serta restoran,” begitu dilansir Reuters pada Ahad, 9 Desember 2018 waktu setempat.

Baca:

Seorang pemilik toko furnitur di Paris, Gregory Caray, mengatakan tokonya selamat dari penjarahan. Namun, papan pelindung kaca depan tokohnya dipenuhi grafiti.

“Anda bisa mengerti gerakan jaket kuning tapi ini benar-benar tidak bisa diterima. Ini sudah berlangsung tiga pekan berturut-turut. Semuanya rusak. Semua toko tutup,” kata dia kepada Reuters.

Banyak tembok di sekitar Paris berisi corat-coret pengunjuk rasa yang mengkritik Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Macron sempat mengeluarkan kebijakan kenaikan pajak bahan bakar minyak, yang akan diterapkan pada 1 Januari 2019.

Baca:

Karena banyak terjadi unjuk rasa sejak 17 November 2018, pemerintah memutuskan menunda pelaksanaan penerapan pajak itu selama enam bulan sambil menggelar diskusi publik soal ini.

“Anda tidak akan bertahan melewati Natal, Emmanuel,” begitu bunyi salah satu tulisan grafiti di tembok sebuah toko, yang terletak di dekat kawasan ring 1 Champs Elysees.

Suasana unjuk rasa rompi kuning di Place de la Republique di Paris, Prancis, 8 Desember 2018. REUTERS

Pada Sabtu, pengelola Menara Eiffel, yang menjadi destinasi turis populer, dan sejumlah museum sengaja menutup pintu untuk berjaga-jaga jika kerusuhan mengenai mereka. Pusat belanja terkenal di Paris juga tutup karena khawatir para penjarah bakal mengambil kesempatan.

Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire, mengatakan unjuk rasa yang berakhir rusuh itu bisa berdampak besar bagi perekonomian. Dia mengaku telah melakukan pengecekan ke lapangan dan melihat sejumlah toko dan supermarket di Paris pusat mengalami penjarahan pada Sabtu malam.

Video:

“Kita harus memperkirakan bakal ada perlambatan pertumbuhan ekonomi karena unjuk rasa jaket kuning,” kata Le Maire.

Unjuk rasa jaket kuning, yang merupakan jaket wajib dibawa pengemudi dan berwarna kuning menyala, mulai berunjuk rasa pada 17 November 2018. Saat itu, ada sekitar 280 ribu pengunjuk rasa turun ke jalan di Paris dan berbagai kota mendesak pemerintah membatalkan penerapan pajak bahan bakar minyak.

“Saya tidak tahu apakah Macron perlu mengundurkan diri. Tapi dia harus mengubah arah kebijakannya,” kata Bertrand Cruzatier, salah satu warga, yang menyaksikan petugas kebersihan membersihkan grafiti anti Macron di bangunan Place de la Republique di Paris, Prancis.

Berita terkait

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

12 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

5 hari lalu

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

Kincir angin Moulin Rouge telah berputar selama 135 tahun, dan yang pertama menyala saat pembukaan pada 1889

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

24 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

24 hari lalu

Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

Menurut sebuah studi, kota ini menempati urutan teratas sebagai kota terpopuler untuk melamar kekasih

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

24 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

25 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Jauhi Paris yang Ramai, Ini Destinasi Wisata Tersembunyi di Seine-Saint-Denis

26 hari lalu

Jauhi Paris yang Ramai, Ini Destinasi Wisata Tersembunyi di Seine-Saint-Denis

Berikut ini beberapa destinasi hidden-gem yang dapat ditemukan di Seine-Saint-Denis, Paris

Baca Selengkapnya