Mau Menang Pemilu, Politikus India Tumbalkan Burung Hantu

Kamis, 6 Desember 2018 12:00 WIB

Burung Hantu Elang atau yang juga dikenal sebagai Burung Hantu Bertanduk.[National Audubon Society]

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai cara dilakukan politikus untuk menang pemilihan, tapi hal mengejutkan dilakukan oleh politikus India untuk menang yakni dengan menumbalkan burung hantu.

Hubungan antara burung hantu dan pemilu terungkap ketika polisi di distrik Kalaburagi Karnataka di India selatan memeriksa enam orang yang ditangkap karena menyelundupkan dua burung hantu elang eksotis.

Baca: Polisi Tangkap Dukun di India Gemar Mencium Pasien Perempuan

The Times of India melaporkan, seperti dilansir dari Sputniknews, 6 Desember 2018, polisi terkejut setelah mendengarkan motif di balik penyelundupan.

Burung Hantu Elang atau yang juga dikenal sebagai Burung Hantu Bertanduk.[www.allaboutbirds.org]

Advertising
Advertising

"Para pemburu yang ditangkap mengatakan seorang politisi yang ikut pemilihan di negara tetangga telah memerintahkan burung-burung nokturnal itu agar membawa kekalahan bagi para pesaingnya," ungkap seorang pejabat polisi Karnataka.

Baca: Dituduh Penyihir, Wanita India Tewas Disiksa dengan Bara Api

Pejabat departemen kehutanan mengatakan bahwa pelaku berencana menjual setiap burung hantu sekitar US$ 500-600 (Rp 7-8 juta). Burung hantu elang India ini disebut Kombina Goobe di India selatan karena memiliki muka seperti tanduk. Ada kepercayaan bahwa orang dapat dipengaruhi mantra karena burung-burung hantu memiliki mata yang besar dan tidak berkedip.

Bagian tubuh burung hantu dijual untuk praktek ilmu hitam di India.[Abrar Ahmed/WWF India]

Ketika wilayah Telangana yang berdekatan dengan Karnataka akan menggelar pemilu minggu depan, populasi burung hantu di Karnataka menurun drastis dan diyakini praktek ilmu hitam semakin gencar dilakukan kalangan politikus.

Tidak seperti di negara Barat di mana burung hantu dikaitkan dengan kebijaksanaan, di India burung hantu menunjukkan pertanda buruk.

Baca: Dituduh Amalkan Sihir, 5 Wanita Ini Tewas

Seorang aktivis sosial India Rahul Ishwar mengatakan kepada Sputniknews, dia mengecam pembunuhan burung hantu dengan alasan apapun dan telah menuntut sebuah undang-undang untuk melarang sihir dan ilmu hitam di India.

SPUTNIKNEWS | MIS FRANSISKA DEWI

Berita terkait

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

18 jam lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

22 jam lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

1 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

3 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

4 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

4 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

6 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Harapan Politikus hingga Pakar Hukum Jelang MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres

8 hari lalu

Harapan Politikus hingga Pakar Hukum Jelang MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres

AHY menaruh harapan pada putusan sengketa Pilpres 2024 dalam sidang MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

8 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya