Redam Unjuk Rasa Terburuk, Prancis Tunda Harga BBM Naik

Rabu, 5 Desember 2018 12:46 WIB

Suasana aksi unjuk rasa di depan Monumen Arc de Triomphe, Paris, Prancis, 1 Desember 2018. REUTERS/Charles Platiau

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Prancis menunda kenaikan harga BBM selama enam bulan setelah unjuk rasa kelompok rompi kuning yang diwarnai aksi kekerasan dan pengrusakan dan pembakaran fasilitas publik dan kendaraan pribadi di sejumlah kota besar selama November ini.

Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe mengumumkan penundaan kenaikan harga BBM yang awalnya direncanakan berlaku pada 1 Januari 2019. Penundaan itu diperkirakan akan mengahkiri unjuk rasa.

Baca: Prancis Dilanda Unjuk Rasa Pekan Ketiga, 100an Orang Ditangkap

Deutsche Welle melaporkan, Philippe menyerukan untuk mengakhiri kekerasan. Dia menegaskan, n tidak ada kenaikan harga BBM yang layak untuk dipertaruhkan dengan keutuhan Prancis.

Menanggapi penundaan kenaikan harga BBM, salah satu pemimpin pengunjuk rasa mengatakan protes itu merupakan langkah awal dan mereka tidak akan puas sampai di situ.

Sedangkan pemimpin partai ekstrim kanan, Nasional Rally melalui akun Twitter mengatakan, moratorium kenaikan harga BBM sedang dipertimbangkan tapi moratorium hanya sebatas penundaan.

Senator Republik Bruno Retailleau menggambarkan moratorium sebagai penangguhan hukuman dan benar-benar tidak memadai. Dia mengatakan, rakyat Prancis menyerukan pembatalan bukan penundaan.

Pengunjuk rasa mengenakan rompi kuning untuk memprotes kenaikan harga BBM selama demonstrasi di Arc de Triomphe, Paris, Prancis, 1 Desember 2018.[REUTERS]

Baca: 280 Ribu Orang Prancis Unjuk Rasa Menentang Pajak BBM Macron

Terkait dengan unjuk rasa yang diwarnai kekerasan, kantor penuntut umum Paris telah memulai penyelidikan terhadap orang-orang yang memegang otoritas publik setelah video yang diunggah di media sosial menunjukkan seorang pria dipukuli oleh delapan polisi pada unjuk rasa hari Sabtu lalu.

Selama akhir pekan, para pengunjuk rasa membakar puluhan mobil dan beberapa etalase di sepanjang Champs Elysees. Monumen Arc de Triomphe disemprot dengan grafiti.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengecam protes tersebut dan bersumpah bawa ia tidak akan pernah menerima kekerasan.

"Tidak ada alasan yang membenarkan pihak berwenang diserang, bisnis dijarah, orang yang lewat atau wartawan terancam dan Arc de Triomphe telah dikotori." kata Macron setelah pertemuan G20 di Argentina.

Baca: Menjelang Pemilu, Prancis Digoyang Unjuk Rasa Anti-Rasis
Aksi unjuk rasa yang dipimpin kelompok rompi kuning ini merupakan yang terburuk terjadi di Perancis dalam satu dekade.

Pemicu unjuk rasa ini adalah pemerintah menaikkan harga BBM yang awalnya diusulkan sebesar 4 sen euro perliter menjadi 1,42 € atau $ 1,62 per liter di Paris. Harga itu sedikit lebih dari mahal dari harga solar. Tidak hanya kenaikan harga BBM, rencana kenaikan harga listrik dan gas, dan rencana untuk memperketat pemeriksaan keselamatan pada kendaraan juga ditangguhkan.

DW.COM I MIS FRANSISKA DEWI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

10 jam lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

16 jam lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

1 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

3 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

3 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

4 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

4 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

4 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

4 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya