Militer AS Gandeng Microsoft Ciptakan Peralatan Augmented Reality

Selasa, 4 Desember 2018 20:00 WIB

Angkatan Udara Australia menggunakan HoloLens untuk bereksperimen dengan Augmented Reality.[hololens.reality.news]

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Amerika Serikat menggandeng Microsoft dengan kontrak US$ 479 juta atau Rp 6,8 triliun untuk memasok prototipe Augmented Reality kacamata Hololens yang akan mendukung tentara selama pelatihan dan misi pertempuran. Namun kesepakatan ini menjadi kontroversial karena karyawan Microsoft menolak kerja sama teknologi untuk militer.

"Teknologi Augmented Reality akan memberikan pasukan dengan informasi yang lebih banyak dan lebih baik untuk membuat keputusan," kata juru bicara Microsoft, dilaporkan Dailymail.co.uk, 4 Desember 2018.

Baca: Militer AS Kembangkan Eksoskeleton untuk Ciptakan Tentara Super

Kontrak menghasilkan pembelian militer untuk 100 ribu lebih unit headset. Headset kacamata Hololens, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan efek tembak, kemampuan deteksi dan tempur sebelum menembak musuh," menurut laporan pemerintah.

NASA menggunakan Hololens untuk misi luar angkasa.[NASA via Sputniknews]

Advertising
Advertising

Perangkat Hololens termasuk headset, perangkat untuk berinteraksi dengan aplikasi, tas pembawa, bantalan hidung dan tali overhead.

Headset ini dirancang dengan beberapa sensor pengenalan lingkungan dan didukung oleh Microsoft Holographic Processing Unit (HPU) yang dibuat khusus dan chipset Intel 32-bit.

Bobot perangkat hanya sekitar 500 gram dan terdiri dari 64GB memori Flash dan 2GB RAM. Baterai tahan selama sekitar dua hingga tiga jam, dengan hingga dua minggu waktu siaga, kata Microsoft.

Baca: Militer Indonesia Peringkat 15, Cina 3, Amerika 1

Hololens memiliki lensa holografik tembus pandang yang menggunakan sistem proyeksi optik untuk menciptakan hologram multi-dimensi warna-warni.

Tentara Israel dan AS sudah menggunakan perangkat Hololens untuk latihan. Namun Microsoft melangkah lebih jauh dengan menyediakan teknologi untuk pertempuran sungguhan, meskipun karyawan menolak teknologi kecerdasan buatan ini digunakan di lapangan karena perangkat secara otonomi bisa membunuh orang.

Hololens yang dikembangkan Microsoft.[The Verge]

Pemimpin Microsoft Brad Smith dan CEO Microsoft Satya Nadella telah membahas kekhawatiran karyawan tentang masalah ini dalam pertemuan Kamis, dan mengakui tidak semua karyawan puas.

"Kita ingin orang-orang di negara ini dan terutama mereka yang mengabdi pada negara ini tahu kalau kita di Microsoft mendukung mereka," tulis Brad."Mereka bisa mengakses teknologi terbaik yang kita ciptakan."

Brad Smith menyampaikan tiga alasan terkait kontrak. Brad mengatakan ingin orang-orang yang mengabdi kepada AS dan mereka yang membela negara AS, memiliki teknologi terbaik AS termasuk Microsoft. Meskipun isu etis untuk membuat teknologi tempur sebagai suatu yang mesti dipertimbangkan, namun Brad menekankan bahwa hal tersebut termasuk proses sipil dan demokrasi. Ia juga tidak akan memaksa karyawan yang enggan ikut dalam program untuk terlibat.

Baca: Militer AS: Serangan Elektromagnetik Lumpuhkan Pertahanan Negara

Keputusan Google yang tidak menyepakati kontrak, meninggalkan beberapa raksasa teknologi lainnya termasuk Amazon dan Microsoft dalam menjalankan kontrak Joint Enterprise Defence Infrastructure (JEDI) yang bertujuan memodernisasi sistem komputasi militer AS.

Berita terkait

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

1 jam lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

Microsoft investasi Rp 35 triliun di Malaysia, begini sejarah raksasa teknologi AS Itu.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

1 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

2 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

3 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

3 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

4 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

4 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya