India Mengecam Sekolah yang Haruskan Murid Bawa Banyak Buku

Kamis, 29 November 2018 11:30 WIB

Derasnya kekhawatiran terhadap masalah tulang belakang yang dialami anak-anak, telah membuat pemerintah India mengecam sekolah-sekolah yang memaksa murid-murid membawa tas sekolah yang berat. Sumber: Reuters/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Derasnya kekhawatiran terhadap masalah tulang belakang yang dialami anak-anak, telah membuat pemerintah India mengecam sekolah-sekolah yang memaksa murid-murid membawa tas sekolah yang berat.

India khawatir kondisi ini akan menghasilkan generasi dengan punggung yang bungkuk dan berbagai masalah tulang belakang. Untuk mengatasi hal ini, India menerbitkan aturan mengenai tas sekolah berdasarkan usia anak-anak.

Surat edaran pemerintah India diantaranya menyebutkan, murid-murid di kelas 1 dan 2 tidak boleh diberikan pekerjaan rumah sehingga mereka tidak perlu membawa banyak buku dari rumah.

Rashmi Tapke, ibu rumah tangga dengan dua anak, mengatakan tas sekolah yang berat mencerminkan perencanaan waktu yang buruk. Untuk itu, dia pun mendukung inisiatif pemerintah India.

Baca: Musim Dingin, Nestapa Puluhan Sekolah di Suriah

Advertising
Advertising

“Anak-anak saya merasa sulit membawa begitu banyak buku. Jika sekolah merencanakan aturan tas punggung tersebut, mereka dapat mengulangi mata pelajaran yang diajarkan di rumah sehingga bisa mengurangi beban anak-anak," ucap Tapke yang anak-anaknya bersekolah di sebuah sekolah swasta di Mumbai.

Tidak hanya Tapke, Rajinder Shukla, seorang supir yang anaknya sekolah di negara bagian Uttar Pradesh, mengatakan putrinya yang lemah harus mengangkut sekitar 4 kg hingga 5 kg buku di tas sekolahnya dan membawa kotak makan siang serta botol airnya dalam kantong terpisah.

Baca: Biaya Sekolah Anak Mahal, Ini yang Dilakukan Eriska Rein

Di negara bagian Maharashtra telah diberlakukan aturan dimana tas sekolah tidak boleh lebih dari 10 persen dari total berat badan anak. Sudah banyak pula sekolah-sekolah yang mulai menggunakan papan tulis dengan spidol dan proyektor sehingga buku teks tidak perlu dibawa ke sekolah.

Akan tetapi dibanyak wilayah pinggir India, masih banyak anak-anak yang harus berjalan dengan jarak yang jauh sambil membawa tas sekolah yang berat. Padahal, dalam perjalanan menuju sekolah mereka harus menyeberangi sungai dengan tas diangkat di atas kepala.

Sebelumnya sebuah penelitian yang dilakukan oleh Asosiasi Kamar Dagang dan Industri India menunjukkan beban tas punggung dapat berpengaruh terhadap perkembangan tulang lunak. Penelitian itu juga menemukan sekitar 68 persen anak-anak pra remaja menderita nyeri punggung ringan yang berpotensi menjadi sakit punggung kronis dan menjadi bungkuk.

Penelitian ini menemukan lebih dari 88 persen anak-anak berusia tujuh hingga 13 tahun membawa lebih dari 45 persen beban berat mereka di bagian punggung. Penelitian dilakukan terhadap lebih dari 2.500 murid sekolah dan seribu orang tua di kota-kota besar.


ASIAONE.COM I MIS FRANSISKA DEWI

Berita terkait

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

19 jam lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

1 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

1 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

1 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

3 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

4 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

7 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

8 hari lalu

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.

Baca Selengkapnya

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

11 hari lalu

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.

Baca Selengkapnya

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

11 hari lalu

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.

Baca Selengkapnya