Pengadilan Israel Vonis 10 Tahun Penjara Pria Pembuat 2 Ribu Hoax

Kamis, 22 November 2018 20:45 WIB

Ilustrasi bom molotov. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang laki-laki keturunan Israel – Amerika divonis hukuman 10 tahun penjara di Israel karena telah membuat 2 ribu ancaman hoax soal bom.

Di pengadilan Israel, identitas terpidana tidak dipublikasi. Namun dalam tuntutan terpisah atas tindak kejahatan yang dilakukannya di Amerika Serikat, terpidana diidentifikasi dengan nama Michael Kadar. Di Negeri Paman Sam, terpidana dituduh telah melakukan ujaran kebencian.

Baca: Ini Pengakuan Penyebar Berita Hoax Bom Duren Sawit

Putusan itu dijatuhkan Pengadilan Tinggi Tel Aviv pada Kamis, 22 November 2018. Salah satu ancaman yang pernah dilakukan terpidana telah membuat pasukan keamanan di Israel melakukan evakuasi besar-besaran di pusat komunitas Amerika – Yahudi. Ancaman palsu soal bom juga telah membuat sejumlah penerbangan melakukan pendaratan darurat.

Dikutip dari Reuters, Kamis, 22 November 2018, ancaman bom yang dibuat terpidana dilakukan lewat telepon dan surat elektronik pada 2016 dan 2017. Putusan hakim 10 tahun penjara untuk terpidana telah membuat Amerika Serikat gelisah.

Advertising
Advertising

Baca: Ini Modus Pelaku Hoax Bom Duren Sawit Berhasil Kibuli Polisi

Psikiater menemukan terpidana melakukan tindak kejahatannya ketika dia masih di bawah umur. Usia terpidana saat ini 20 tahun.

Hal lain yang menjadi sorotan, terpidana berada di spektrum autisme dan memiliki delusi paranoid. Namun Pengadilan Negeri Tel Aviv mengatakan dia layak diadili setelah mempertimbangkan pendapat medis.

Pengadilan juga mengatakan terpidana telah menawarkan sebuah situs gelap pembuat yang menawarkan jasa pembuat bom dan ancaman penembakan untuk uang. Dari tindakannya ini, terpidana mendapatkan 240 ribu dolar atau sekitar Rp 3,4 miliar dalam bentuk bitcoin, mata uang digital.

Pengadilan Tel Aviv mengatakan terpidana divonis diantaranya karena telah melakukan pemerasan, membuat berita hoax agar menciptakan kepanikan, pencucian uang dan membajak komputer untuk menyebar teror bom serta ancaman penembakan terhadap pusat-pusat komunitas, sekolah, pusat perbelanjaan, pos polisi, maskapai dan bandara di Amerika Utara, Inggris, Australia, Selandia Baru, Norwegia dan Denmark.

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

3 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

9 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

12 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

14 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

15 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

17 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

1 hari lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya