Bom di Acara Maulid Nabi, Afganistan Selidiki Dalang Penyerangan

Rabu, 21 November 2018 19:35 WIB

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, memberlakukan hari berkabung nasional setelah sebuah bom meledak pada Selasa, 20 November 2018, di jantung kota Kabul. Serangan teror itu terjadi di sebuah aula yang sedang dipenuhi massa memperingati Maulid Nabi Muhammad. Sumber: Rahmat Gul/AP/aljazeera.com

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Afganistan berusaha mengidentifikasi kelompok peledakan bom di sebuah acara Maulid Nabi pada Selasa, 20 November 2018. Investigasi dilakukan setelah kelompok radikal Taliban menyangkal bertanggung jawab dibalik serangan bom bunuh diri tersebut.

Serangan teror pada Selasa sore itu, menewaskan lebih dari 50 orang dan 70 orang luka-luka. Sebagian besar korban luka adalah ulama dari berbagai wilayah di Afganistan yang diundang oleh Dewan Ulama Afganistan, untuk memperingati Maulid Nabi di sebuah aula di jantung kota Kabul, Afganistan.

Tanpa mengetahui siapa dalang dibalik serangan, maka tidak bisa diketahui apakah tujuan ini sengaja untuk melemahkan pemerintahan Presiden Afganistan, Ashraf Ghani, atau serangan ini bagian dari strategi untuk terus menekan pemerintahan Ghani.

Baca: Bom Bunuh Diri di Acara Maulid Nabi di Afganistan, 50 Orang Tewas

Aparat keamanan Agfanistan mengamankan lokasi ledakan bom bunuh diri di dalam gedung pernikahan yang digunakan untuk peringatan Maulid Nabi Muhammad yang dihadiri ratusan ulama, Selasa, 20 November 2018. Sedikitnya 50 orang tewas dan puluhan orang terluka parah. Reuters]

Advertising
Advertising

Selama 17 tahun, Afganistan berupaya menghentikan perang dengan kelompok Taliban. Pada Rabu, 21 November 2018, sejumlah otoritas mengunjungi lokasi ledakan untuk mengumpulkan bukti-bukti forensik.

"Sekarang ini kami masih belum tahu militan garis keras yang mana yang melakukan serangan mematikan ini. Investigasi tahap awal telah dilakukan," kata sumber di Keamanan Afganistan.

Baca: Bom di Acara Maulid Nabi, Afganistan Tetapkan Hari Berkabung

Dewan Ulama Afganistan adalah organisasi agama terbesar di Afganistan, yang menyatukan seluruh ulama dari kelompok Sunni. Namun belum diketahui pula apakah serangan ini terkait sekte agama.

Militan garis keras Taliban dan ISIS selama ini dikenal suka mengincar para ulama yang mendukung pemerintah Afganistan di masa lalu. Namun dalam serangan bom pada Selasa, 20 November lalu, Taliban menyangkal keterlibatannya dalam serangan itu, bahkan ikut mengutuk.

Pada akhir pekan lalu, Pemimpin Taliban di Afganistan menemui utusan khusus Amerika Serikat untuk Afganistan, Zalmay Khalilzad, di Qatar. Pertemuan ini bagian dari upaya menuju pembicaraan damai. Pertemuan itu adalah yang kedua dalam satu bulan terakhir.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

4 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

8 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

9 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

9 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

12 hari lalu

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

26 hari lalu

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza

Baca Selengkapnya

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

31 hari lalu

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

The Washington Post melaporkan Amerika Serikat telah mengizinkan pengiriman bom dan pesawat tempur senilai miliaran dolar ke Israel.

Baca Selengkapnya

Pengeboman Rumah Ketua KPPS di Pamekasan karena Pelaku Curiga Anak Korban jadi Cepu

24 Februari 2024

Pengeboman Rumah Ketua KPPS di Pamekasan karena Pelaku Curiga Anak Korban jadi Cepu

Polisi bantah ada motif politik di balik pengeboman rumah ketua KPPS di salah satu desa di Pamekasan

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Pengeboman Rumah Ketua KPPS Pamekasan

24 Februari 2024

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Pengeboman Rumah Ketua KPPS Pamekasan

Polisi mengungkap motif pengeboman di rumah Ketua KPPS Pamekasan

Baca Selengkapnya

WSJ: AS Tetap Kirim Senjata dan Bom ke Israel, Meski Biden Dorong Gencatan Senjata di Gaza

17 Februari 2024

WSJ: AS Tetap Kirim Senjata dan Bom ke Israel, Meski Biden Dorong Gencatan Senjata di Gaza

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sedang bersiap mengirim bom dan senjata lain ke Israel untuk menambah persenjataan militernya.

Baca Selengkapnya