Cina Naikkan Hadiah Uang Bagi Pelapor Konten Ilegal

Senin, 19 November 2018 13:30 WIB

Ilustrasi ponsel pintar dan aplikasi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Beijing menaikkan hadiah uang tunai kepada warga negara Cina yang berani melaporkan pornografi dan konten illegal ke otoritas berwenang.

Lewat aturan baru ini, maka per 1 Desember 2018, masyarakat bisa mendapatkan uang imbalan sampai 600 ribu yuan atau Rp 1,2 miliar atas laporan terhadap konten ilegal, online atau sejenisnya. Uang imbalan itu naik dua kali lipat dari jumlah sebelumnya yang sebesar 300 ribu yuan atau Rp 600 juta.

Baca: 13 Ribu Situs di Cina Kena Imbas Pengetatan Kontrol Internet

Dikutip dari asiaone.com, Senin, 19 November 2018, pengadilan Cina mendifinisikan konten illegal cukup luas, diantaranya pekerjaan yang membahayakan persatuan nasional, membocorkan rahasia dan mengganggu lingkungan. Beijing juga menggunakan istilah payung ketika otoritas berwenang menghukum para pembangkang atau aktivis HAM.

Baca: Terjerat Kasus Korupsi, Bekas Bos Internet Cina Hadapi Tuntutan

Advertising
Advertising

Penjelasan konten asusila yang terdapat di situs Tumblr di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, 7 Maret 2018. Tumblr diblokir karena masih belum memberikan respon terkait permintaan Kemkominfo mengatasi konten pornografi di web maupun aplikasinya. TEMPO/Tony Hartawan

Sebelumnya pada awal pekan ini, Administrasi Ruang Ciber Cina atau CAC mengatakan Beijing telah menghapus hampir 9.800 akun media sosial yang dituding menyebarkan informasi politik berbahaya dan rumor. Otoritas Cina juga menjatuhkan hukuman kepada media sosial asal Cina, yakni WeChat dan Weibo karena dianggap telah bersikap abai dan tidak bertanggung jawab.

Rencananya, CAC pada Kamis, 22 November 2018, akan mempublikasi aturan baru terkait penyimpanan data pengguna contohnya alamat e-mail, pembicaraan online hingga jenis alat elektronis yang digunakan.

Pemberlakuan aturan baru ini adalah bagian dari upaya CAC untuk memperketat kontrol atas situs-situs yang bisa mempengaruhi opini publik. Situs tersebut seperti grup chatting, blok dan Weibo, dimana pada 2012 para penggunanya dipaksa untuk mendaftarkan akun mereka dengan nama asli.

Pengawasan media sosial di Cina dalam beberapa tahun terakhir telah meningkat menyusul upaya Beijing dalam mempromosikan internet sehat dan perkembangan dunia maya ke arah yang lebih positif, melindungi kepentingan negara dan publik.

ASIAONE.COM I MIS FRANSISKA DEWI

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

15 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

15 jam lalu

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

Marselino Ferdinan menjadi sorotan di media sosial usai timnas Indonesia u-23 dikalahkan Irak 1-2 di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

2 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya