Israel - Hamas Gencatan Senjata, Menhan Israel Mundur

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 15 November 2018 10:09 WIB

Dalam sebuah konferensi perubahan iklim PBB di Paris pada bulan November 2015, terlihat perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas sedang berjabat tangan. Momen ini sangat langka. Sumber: Independent.co.uk

TEMPO.CO, Tel Aviv – Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengundurkan diri pada Rabu sebagai protes atas gencatan senjata antara negaranya dan Hamas pasca konflik tiga hari yang berakhir pada Selasa, 13 November 2018.

Baca:

Lieberman mengecam keras keputusan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang menyepakati gencatan senjata itu. Mundurnya Lieberman ini melemahkan koalisi pemerintahan Netanyahu.

“Bukan rahasia lagi ada perbedaan pandangan antara Netanyahu dan saya,” kata Lieberman menyebut kesepakatan gencatan senjata itu sebagai bentuk menyerah terhadap teror seperti dilansir ABC News pada Rabu, 14 November 2018 waktu setempat.

Advertising
Advertising

Baca:

Lieberman menyampaikan pengunduran diri ini dalam jumpa pers. Dia mengatakan tidak pernah mendukung kesepakatan gencatan senjata itu, seperti diumumkan Netanyahu. Sebelumnya, Netanyahu mengatakan kabinet koalisi mendukung keputusan untuk melakukan gencatan senjata dengan Hamas. Kabinet menyepakati gencatan senjata yang disponsori Mesir ini setelah rapat selama 7 jam.

Lieberman mengatakan dia tidak bisa melanjutkan posisinya sebagai menteri Pertahanan setelah keputusan gencatan senjata dibuat. “Saya tidak bisa melihat mata para penduduk di selatan dan keluarga dari tentara yang diculik,” kata dia, yang berasal dari Partai Yisrael Beiteinu.

Baca:

Keluarnya Lieberman dari koalisi ini membuat pemerintahan Netanyahu hanya menguasai mayoritas tipis kursi di parlemen atau Knesset yaitu 61 kursi dari total 120 kursi. Netanyahu berasal dari Partai Likud.

Avigdor Lieberman. AP/Lefteris Pitarakis

Seperti dilansir Times of Israel, konflik antara Israel dan Palestina kembali memanas pasca operasi militer negara Yahudi itu ke Jalur Gaza pada 11 November 2018 untuk membunuh seorang komandan Hamas. Insiden ini menewaskan tujuh orang militan Hamas dan seorang tentara Israel.

Lieberman meminta Netanyahu untuk bersikap lebih keras menanggapi serangan roket yang dilancarkan Hamas pasca operasi militer Israel. Hamas diperkirakan menembakkan 460 roket, yang menyasar kawasan perumahan di Kota Sderot, yang terletak di Israel selatan. Israel menyatakan menembak jatuh sekitar 100 roket.

Baca:

Lieberman juga meminta pemerintah segera menggelar pemilu untuk memilih perdana menteri baru. Dia menuding kesepakatan genatan senjata Israel dan Hamas itu hanya untuk kepentingan jangka pendek dengan mengorbankan kepentingan jangka panjang.

Berita terkait

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

5 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

6 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

7 jam lalu

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

Media Israel melaporkan bahwa tingkat tekanan dari Amerika Serikat akan menentukan tanggapan Netanyahu terhadap upaya pemerintahan Biden.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

7 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

8 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

8 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

9 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

9 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

10 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

11 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya