Ini Dia Pelatihan Tata Rias Khusus Pasien Kanker di Mesir

Rabu, 14 November 2018 16:23 WIB

Sebuah pelatihan kecantikan bernama 'Be Beautiful' pada bulan ini melebarkan sayapnya ke Kairo, Mesir. Pelatihan yang sudah ternama di Lebanon dan Uni Emirat Arab ini, bukan sembarang pelatihan karena khusus menyasar para pasien kanker. Sumber: Reuters/english.alarabiya.net

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pelatihan kecantikan bagi pasien kanker perempuan bernama 'Be Beautiful' pada bulan ini melebarkan sayapnya ke Kairo, Mesir. Pelatihan ini sudah ternama di Lebanon dan Uni Emirat Arab.

Merhan Khalil, 46 tahun, seorang pasien kanker, antusias bergabung dengan pelatihan ini. Dalam 'Be Beautiful', pasien kanker perempuan diajarkan bagaimana cara menyembunyikan tanda-tanda pengobatan kanker yang telah mereka jalani dan berdampak pada anggota tubuh.

Baca: Curhat Pasien Kanker yang Obatnya Tak Lagi Dijamin BPJS Kesehatan

Dikutip dari english.alarabiya.net, 13 November 2018, Khalil, menjalani transplantasi sumsum tulang pada 2012, yang dilanjutkan dengan kemoterapi. Proses ini telah membuat rambutnya rontok.

Khalil menceritakan, pelatihan 'Be Beautiful' menawarkan tata cara merias wajah bagi pasien kanker perempuan dan memberikan dukungan kesehatan mental. Pelatihan ini juga memberikan nasehat tentang nutrisi yang sebaiknya dikonsumsi pasien kanker.

Advertising
Advertising

"Pelatihan ini sangat membantu secara mental untuk membuat kami tetap merasa cantik dan merasa bahwa obat itu tidak mengubah kami," kata Khalil yang menderita multiple myeloma atau kanker plasma darah.

Baca: Ada Layanan Spa khusus Pasien Kanker di Inggris, Ini 5 Pilihannya

Penggagas pelatihan 'Be Beautiful', Hanadi el-Imam, mengatakan ketika pasien kanker merasa bahwa dia cantik dan dia mendapat nutrisi yang tepat, maka akan muncul dampak positif pada kondisi mentalnya dan memperkuat sistem kekebalannya.

Seorang pasien kanker payudara bernama Faten Fawzi, 46 tahun, menceritakan rambutnya seperti terbakar setelah melakukan kemoterapi. Kondisi ini membuat mentalnya remuk.

"Saya pergi ke salon dan mencukur seluruh rambut. Saya sedih dan hancur, tapi setelah saya memakai wig, saya terlihat cantik dan Anda tak akan menduga sama sekali bahwa saya menderita kanker," kata Fawzi.

Fawzi mengatakan sangat menikmati rutinitas mempercantik wajahnya karena hal ini membuatnya merasa lebih baik.

Tidak hanya Fawzi, Ghada Salah yang didiagnosa menderita kanker payudara pada 2013, mengatakan mulai bereksperimen dengan berbagai wig dan topi berwarna-warni setelah dia kehilangan rambutnya setelah di kemoterapi.

"Saya tidak ingin terlihat sakit. Saya tidak ingin orang berpikir 'kasihan dia, dia menderita kanker',” ucap Ghada.

Panitia pelatihan 'Be Beautiful' berharap dapat melayani 5.000 perempuan di penjuru Mesir pada tahun pertamanya menancapkan kuku di Negeri Seribu Menara itu.

Data organisasi kesehatan dunia atau WHO memperlihatkan secara global satu dari enam kematian diakibatkan penyakit kanker. Sekitar 70 persen kematian akibat kanker terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Al-Arabiya | MIS FRANSISKA DEWI

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

6 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

17 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

22 jam lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 hari lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

4 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

6 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya