3 Penembakan Massal di AS Selama 2018
Reporter
Non Koresponden
Editor
Maria Rita Hasugian
Jumat, 9 November 2018 15:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dalam satu terakhir ini dikejutkan dengan sejumlah peristiwa penembakan massal yang menewaskan banyak orang.
Berikut 3 penembakan massal di Amerika Serikat yang terjadi selama tahun 2018:
1. Seorang bekas siswa melakukan penembakan massal di sekolah menengah umum Marjory Stoneman Douglas High School, Florida, Amerika Serikat, dan menewaskan 17 orang, pada Rabu, 14 Februari 2018.
Tersangka pelaku penembakan adalah Nikolaus Cruz, 19 tahun. Dia menembaki rekannya sesama siswa menggunakan senapan serbu AR-15, yang populer di Amerika. Cruz pernah mengikuti program kemiliteran di sekolah ini.
Cruz menyerahkan diri tanpa perlawanan kepada polisi dengan membawa senapan serbu AR-15 dan sejumlah magazine peluru.
Menurut Chad Williams, 18 tahun, siswa senior di sekolah di Amerika, Cruz dikenal tergila-gila dengan senjata dan memiliki perilaku aneh menyendiri.
Baca: Eks Marinir Stress Pelaku Penembakan Massal di Bar California
2. Seorang pria bernama Travis Reinking, 29 tahun, melepaskan tembakan di sebuah restoran pada Minggu pagi, 22 April 2018 dan melarikan diri dalam keadaan telanjang.
Polisi membekuk Reinking setelah 36 jam pengejaran mulai dari area publik sampai area terpencil di Nashville.
Aparat keamanan AS di lebih dari 150 kota memburu Reinking, yang memiliki sejarah suka berperilaku aneh, delusi dan pernah beberapa kali menyerang otoritas berwenang, di antaranya insiden di Washington pada Juli 2017 ketika dia mencoba menerobos Gedung Putih.
Baca: 5 Serangan Supremasi Kulit Putih ke Orang Yahudi dan Sinagoga
3. Seorang pria bersenjata api menyerbu sinagog Yahudi "Tree of Life" di Pittsburgh, Amerika Serikat, Sabtu, 27 Oktober 2018, saat jamaah melakukan ibadah Sabat yang menewaskan 11 jamaah.
Pelaku bernama Robert Bowers, 46 tahun, warga Pittsburgh, akhirnya ditahan setelah baku tembak dengan tim SWAT.
Jaksa federal menuntutnya dengan 29 dakwaan termasuk kekerasan dan pelanggaran senjata api, dan pelanggaran undang-undang hak sipil AS.
Televisi KDKA mengutip sumber polisi yang mengatakan Bowers masuk ke gedung sinagog dan berteriak "Semua orang Yahudi harus mati".
Bowers telah membuat banyak unggahan antisemitisme di media sosial, termasuk yang diunggah pada Sabtu 27 Oktober yang berujung dengan penembakan massal di sinagoga. Dia juga mengecam Presiden AS Donald Trump karena tidak melakukan apa pun untuk menghentikan "invasi" orang-orang Yahudi ke Amerika Serikat.