Pemilu 2019, Keluarga dan Sekutu Thaksin Shinawatra Bentuk Parpol

Rabu, 7 November 2018 19:15 WIB

Mantan Perdana Menteri Thailand haksin Shinawatra menyampaikan pesan kepada pendukungnya lewat video. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga dan para sekutu mantan perdana menteri Thailand, Thaksin Shinawatra dan adiknya, Yingluck Shinawatra mendirikan partai politik baru untuk bertarung meraih lebih banyak kursi dalam pemilu yang digelar pada awal tahun depan.

Partai baru yang diberi nama Thai Raksa Chart beranggotakan Thaksin keponakan dan sepupu Yingluck dan generasi muda klan dari sekutu-sekutu politik Thaksin.

Baca: Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Bebas dari Dakwaan

Partai ini akan dipimpin mantan anggota parlemen dari partai Puea Thai, Preechapol Pongpanich.

"Ini strategi politik Puea Thai dengan sistem pemilihan baru untuk meraih kursi lebih banyak," kata ahli politik Yuttaporn Issarachai kepada Reuters, Rabu, 7 November 2018.

Advertising
Advertising

Menurut Yuttaporn, partai baru ini juga akan menopang Puea Thai dibubarkan. Partai Puea Thai dibubarkan setelah junta memerintahkan Komisi Pemilihan menyelidiki apakah Thaksin masih mengendalikan Puea Thai.

Baca: Thaksin Shinawatra Akan Perjuangkan Demokrasi Thailand

Thaksin, mantan taipan telekomunikasi Thailand digulingkan dari kursi perdana menteri saat kudeta terjadi tahun 2006. Ia melarikan diri sebagai eksil atas pilihan sendiri untuk menghindari hukuman atas tuduhan korupsi tahun 2008 karena kasus itu bermotifkan politik. Dia menghadapi dua dakwaan korupsi dari tahun 2008 hingga 2012.

Adiknya, Yingluck juga meninggalkan Thailand pada Agustus tahun lalu sebelum pengadilan menjatuhkan hukuman bersalah padanya terkait penyalahunaan skema bantuan beras buat orang miskin saat dirinya sebagai perdana menteri. Yingluck dijatuhi hukuman 5 tahun penjara tanpa hadir di persidangan.

Baca: Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand

Selama satu dekade lalu, partai yang terhubung dengan Thaksin Shinawatra telah memenangkan setiap pemilu. Namun konstitusi baru pemerintahan militer Thailand bermaksud melemahkan partai-partai politik besar dengan memotong kursi konstituen di provinsi yang dulunya didominasi Thaksin. Namun Thaksin tetap sangat populer terutama di pedesaan di provinsi-provinsi bagian timur Thailand.

Berita terkait

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

9 jam lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

2 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

2 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

2 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

3 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

3 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

3 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

3 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya