Pembunuhan Jamal Khashoggi, PBB Tekan Arab Saudi

Selasa, 6 November 2018 11:00 WIB

Sejumlah jurnalis freelance Indonesia melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, Jumat, 19 Oktober 2018. Aksi ini menuntut kejelasan atas hilangnya jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, setelah memasuki Konsulat Jenderal Arab Saudi di Turki pada 2 Oktober lalu. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kerajaan Arab Saudi meyakinkan PBB akan mengadili pihak-pihak yang terlibat dalam pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi, 59 tahun. Pernyataan itu dikeluarkan menyusul derasnya tekanan dari negara-negara barat atas kredibilitas investigasi pembunuhan Khashoggi.

Dalam sebuah sesi dengar pendapat di PBB, lebih 40 negara anggota PBB, termasuk Amerika Serikat menyerukan kepada Bandar Al Aiban, Kepala delegasi Kerajaan Arab Saudi untuk PBB, agar dilakukan penyelidikan yang menyeluruh dan reformasi hak.

Menjawab hal itu, Aiban mengatakan Raja Salman telah menginstruksikan jaksa penuntut Arab Saudi untuk menginvestigasi kasus ini sesuai hukum yang berlaku dengan mengevaluasi fakta-fakta ke pengadilan.

Baca: Keluarga Jamal Khashoggi Percaya pada Raja Salman

Khashoggi adalah wartawan senior yang dikenal suka mengkritik kebijakan Kerajaan Arab Saudi, dibunuh di kantor konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018.

Advertising
Advertising

“Terkait pembunuhan Khashoggi, negara kami berkomitmen untuk melakukan investigasi secara adil dan seluruh orang yang terlibat pada kejahatan ini akan diadili,” kata Aiban, seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 6 November 2018.

Baca: Dua Putra Jamal Khashoggi Minta Jasad Ayahnya Dikembalikan

Dalam kesempatan itu, Aiban sayangnya tidak menjelaskan status dan keberadaan 18 terduga pelaku pembunuh Khashoggi yang diklaim telah ditahan. Total ke-18 terduga pelaku adalah warga negara Arab Saudi.

“Kasus ini masih dalam penyidikan. Saya rasa pernyataan saya tadi sudah cukup jelas,” kata Aiban, saat menjawab pertanyaan wartawan.

Sebelumnya pada Senin, 4 November 2018, dua putra mendiang Khashoggi menuntut agar jasad ayahnya dikembalikan ke keluarga untuk dimakamkan di pemakaman keluarga. Sumber di pemerintah Arab Saudi mengatakan Khashoggi tewas dalam sebuah operasi yang tak direncanakan. Sedangkan jaksa penuntut Kerajaan Arab Saudi, Saud al-Mojeb menyebut Khashoggi dibunuh dalam sebuah serangan berencana.

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

1 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

2 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

2 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

3 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

3 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

3 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

3 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya