TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Jamal Khashoggi menantikan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Kerajaan Arab Saudi terkait kasus pembunuhan terhadap Khashoggi, 59 tahun, pada 2 Oktober 2018. Hal itu disampaikan oleh Salah Khashoggi, 35 tahun, putra Jamal Khashoggi, saat melakukan wawancara pertama dengan media.
“Raja sudah menekankan bahwa siapapun yang terlibat dalam kasus ini akan menghadapi persidangan dan saya percaya pada ucapannya itu. Ini janji ini pasti diwujudkan. Sebab jika tidak, Arab Saudi tidak akan memulai sebuah investigasi internal,” ujar Salah, seperti dikutip dari english.alarabiya.net, Senin, 5 November 2018.
Baca: Dua Putra Jamal Khashoggi Minta Jasad Ayahnya Dikembalikan
Salah Khashoggi, putra Jamal Khashoggi melakukan wawancara media untuk pertama kali dengan CNN. Sumber: Screengrab/english.alarabiya.net
Dalam wawancara itu, Salah meyakinkan dia dan keluarganya sangat percaya pada Raja Salman. Salah yang didampingi oleh adiknya Abdullah, 33 tahun, mengatakan keluarga menentang upaya sejumlah pihak yang ingin mengeksploitasi pembunuhan terhadap ayahnya secara politik.
Baca: Jamal Khashoggi Tewas, 3 Perwira Militer Saudi Diduga Terlibat
Menurut Salah, opini publik itu penting tetapi saat ini dia mulai waswas karena hal ini mulai dipolitisasi, mulai muncul banyak analisa yang bisa menjauhkan dia dan keluarga dari kebenaran. Dengan begitu, keluarga Khashoggi sangat keberatan dengan hal ini.
Salah menilai ayahnya bukan seorang pembangkang. Khashoggi adalah sosok yang percaya pada Kerajaan yang berupaya memperkuat persatuan dan transformasi berjalan dengan mulus.
Khashoggi adalah wartawan asal Arab Saudi yang tewas dibunuh pada 2 Oktober 2018 di kantor konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki. Sampai Senin, 5 November 2018, kasus pembunuhannya masih misteri, termasuk keberadaan jasadnya.