Muslim Asing Dilarang Bersembahyang di Taj Mahal Kecuali Jumat

Senin, 5 November 2018 18:26 WIB

Para turis asing yang ingin melihat lebih dekat keindahan situs bersejarah Taj Mahal, Agra Uttar Pradesh , India (19/3). Taj Mahal dibangun oleh raja Mughal, Shah Jahan untuk istrinya ke 14 Mumtaz Mahal yang meninggal karena melahirkan, Taj Mahal merupakan salah satu banguna yang paling simetris secara arsitekturnya. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Survei Arkeologi India atau ASI melarang muslim warga bukan setempat bersembahyang di masjid dalam area Taj Mahal setiap hari kecuali hari Jumat.

Adapun untuk warga Muslim setempat dibolehkan bersembahyang di dalam masjid di area Taj Mahal setiap Jumat pada siang hari hingga jam 2 sore tanpa membayar tiket masuk.

Baca: Pemerintah Tak Berdaya, MA India Minta Asing Rawat Taj Mahal

Menurut pejabat ASI, larangan ini merupakan pelaksanaan dari putusan Mahkamah Pengadilan pada Juli lalu.

Sebelum larangan ini muncul, warga bukan penduduk setempat diperbolehkan berdoa kapan saja selain hari Jumat dengan membeli tiket masuk pengunjung Taj Mahal.

Pemerintah setempat sudah lebih dulu memberlakukan larangan Muslim bukan warga setempat bersembahyang di dalam masjid dengan alasan keamanan.

Situs bersejarah Taj Mahal, Agra Uttar Pradesh , India (19/3). Taj Mahal dibangun oleh raja Mughal, Shah Jahan untuk istrinya ke 14 Mumtaz Mahal yang meninggal karena melahirkan. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

Baca: Arkeolog India Sebut Taj Mahal Bangunan Muslim, Bukan Kuil India

Advertising
Advertising

Selain mengeluarkan larangan, ASI pada hari Minggu juga menutup keran air yang digunakan umat Muslim untuk membersihkan diri sebelum bersembahyang. Sejumlah turis dan pelajar pun kecewa dengan larangan yang dikeluarkan ASI.

"Tidak logis alasan di balik penutupan pintu-pintu masjid bagi umatnya," kata seorang pelajar yang datang untuk bersembahyang pada hari Minggu, 4 November 2018 seperti dikutip dari Times of India.

Selain itu, ASI juga hanya membolehkan imam dan staf masjid datang pada hari Jumat.

Presiden Komite Intezamia Taj Mahal, Syed Ibrahim Hussain Zaidi memprotes larangan ASI. Menurutnya, tidak ada alasan untuk menghentikan orang-orang untuk bersembahyang di masjid, tradisi yang masih dijalankan.

Baca: Gaya Justin Trudeau dan Keluarga dalam Kunjungannya di India

Menurut Zaidi, pemerintahan di tingkat pusat dan daerah saat ini bersikap anti-Muslim. Ia akan menemui pejabat ASI untuk membahas isu ini pada hari Senin, 5 November 2018.

Pemerintahan distrik Agra pada Januari 2018 telah lebih dulu melarang orang yang bukan warga setempat bersembahyang Jumat di masjid di area Taj Mahal. Larangan ini muncul menyusul keluhan yang menyebut orang luar termasuk warga Bangladesh dan non-India menggunakan jam bersembahyang sebagai dalih untuk memasuki kawasan Taj Mahal setiap Jumat.

Menurut UNESCO, Taj Mahal dibangun di tepi sungai Yamuna di bagian selatan di Agra, India antara tahun 1632 hingga 1653 oleh Mughal Shan Jehan untuk mengenang istrinya, Mumtaz Mahal.

TIMES OF INDIA | DAILY SABAH

Berita terkait

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

3 jam lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

23 jam lalu

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

Bambang Soesatyo mengapresiasi peran Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa yang telah mengoptimalkan peran masjid sebagai pemberdaya umat.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

1 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

1 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

2 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

2 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

3 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

Top 3 Dunia diawali dengan artikel tentang negara dengan 100 persen penduduk muslim.

Baca Selengkapnya