Tubuh Jamal Khashoggi Diduga Dilenyapkan Pakai Cairan Asam

Kamis, 1 November 2018 20:20 WIB

Ahli forensik dari kepolisian Turki tiba di Konsulat Jenderal Arab Saudi untuk melakukan olah TKP di Istanbul, Turki, 17 Oktober 2018. Rekaman tersebut menunjukkan Jamal Khashoggi ditangkap lalu diinterogasi sejumlah petugas Arab Saudi. REUTERS/Huseyin Aldemir

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pejabat senior Turki mengatakan pihak berwenang Turki menduga tubuh Jamal Khashoggi telah dihancurkan menggunakan cairan asam setelah dimutilasi. Bukti biologis yang ditemukan tim forensik di konsulat mendukung teori bahwa tubuh Khashoggi dibuang di dekat tempat dia dibunuh dan dimutilasi, kata pejabat tersebut.

"Tubuh Khashoggi tidak dikubur," kata pejabat yang enggan disebut identitasnya ketika diwawancara, seperti dilaporkan dari Washington Post, 1 November 2018.

Baca: Pembunuhan Jamal Khashoggi, Adik Raja Salman Pulang ke Arab Saudi

Para pejabat Saudi telah mengakui bahwa Jamal Khashoggi terbunuh di dalam konsulat pada 2 Oktober, dan mengatakan tubuhnya diberikan oleh pembunuh kepada "kolaborator lokal" untuk dibuang. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Arab Saudi mengungkap siapa kolaborator lokal yang dimaksud. Namun pejabat senior Turki mengatakan para penyelidik Turki tidak percaya ada sosok kolaborator lokal yang disampaikan Saudi.

Polisi Turki memeriksa taman kediaman Konsul Jenderal Arab Saudi, Mohammad al-Otaibi, di Istanbul, Turki, Rabu, 17 Oktober 2018. Otoritas keamanan Turki mendapatkan rekaman suara dari jam tangan Apple yang dipakai Jamal Khashoggi. REUTERS/Kemal Aslan

Advertising
Advertising

Seorang pejabat senior Turki juga mengatakan Jaksa Agung Arab Saudi, Saud al-Mojeb, yang mengakhiri kunjungan tiga hari ke Istanbul pada Rabu 1 November, tidak memberikan informasi mengenai lokasi tubuh Khashoggi atau mengidentifikasi kolaborator lokal.

Sejak Mojeb tiba di Turki pada Senin 29 Oktober, para pejabat Saudi tampaknya tertarik untuk mencari tahu apa bukti yang dimiliki pihak berwenang Turki terhadap para pelaku, kata pejabat Turki itu, dan menambahkan pemerintah Turki terkesa pihak Saudi tidak tertarik sama sekali untuk bekerja sama dalam hal penyelidikan.

Baca: Jaksa Penuntut: Jamal Khashoggi Diduga Dicekik Sebelum Dimutilasi

Jaksa Agung Turki Irfan Fidan kemudian mengungkapkan rincian hasil pembunuhan Jamal Khashoggi ke publik tak lama setelah Mojeb meninggalkan Istanbul.

"(Khashoggi) dicekik segera setelah dia memasuki konsulat sesuai dengan rencana yang direncanakan sebelumnya. Setelah dicekik, tubuhnya kemudian dihancurkan dengan dimutilasi, yang sekali lagi menegaskan pembunuhan telah direncanakan," kata Fidan.

Wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi (lingkar merah), saat tiba di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018. Jurnalis pengkritik, Jamal Khashoggi, diduga tewas di dalam Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul Turki. Courtesy TRT World/Handout via Reuters

Para pejabat Turki mengatakan anggota dari 15 anggota tim yang dikirim dari Arab Saudi membunuh Khashoggi di dalam konsulat sebelum pergi dari Turki pada hari yang sama. Pemerintah Turki mengatakan memiliki rekaman audio tentang apa yang terjadi di dalam konsulat. Meskipun pejabat Turki telah memainkan audio untuk pejabat CIA, termasuk Direktur CIA Gina Haspel, pejabat Turki belum merilis audio ke publik.

Baca: Jaksa Agung Saudi Enggan Ungkap Tubuh Jamal Khashoggi, Kenapa?

Arab Saudi telah memberikan penjelasan yang berubah-ubah tentang apa yang terjadi pada Khashoggi, seorang warga negara Saudi, kolumnis untuk The Washington Post dan kritikus Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Kendaraan memasuki kawasan Hutan Belgrad di Istanbul, Turki, Sabtu, 20 Oktober 2018. REUTERS/Osman Orsal

Selama lebih dari dua minggu, otoritas Saudi berulang kali menyangkal mengetahui keberadaan Khashoggi, lalu secara tiba-tiba mengubah pernyataan mereka, menyalahkan pembunuhan pada agen Saudi yang beraksi di luar perintah resmi.

Penyelidik Turki awalnya memfokuskan pencarian tubuh Khashoggi di dua hutan di luar Istanbul, sebagian memakai petunjuk dari rekaman CCTV yang menunjukan kendaraan diplomatik Saudi pergi ke hutan Belgrad pada malam sebelum Jamal Khashoggi dibunuh.

Baca: Mohammed bin Salman Sudah Incar Jamal Khashoggi Selama 3 Tahun

Pekan lalu, para peneliti menangguhkan pencarian, memfokuskan pada konsulat dan tempat tinggal konsul jenderal. Pencarian difokuskan terutama pada rumah konsulat jenderal, di mana para pembunuh diduga membuang mayat Jamal Khashoggi.

Para pejabat Turki, termasuk Presiden Recep Tayyip Erdogan, berulang kali mengeluh Arab Saudi menghambat penyelidikan dengan menolak memberikan informasi penting, termasuk lokasi tubuh Jamal Khashoggi, dan menolak permintaan Turki untuk ekstradisi 18 tersangka yang diklaim Arab Saudi telah ditahan atas pembunuhan Jamal Khashoggi.

Berita terkait

Catat, 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Jemaah Haji Saat Berada di Tanah Suci

5 jam lalu

Catat, 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Jemaah Haji Saat Berada di Tanah Suci

Jemaah haji diwajibkan mematuhi berbagai larangan dan peraturan yang ditetapkan demi menjaga kesucian ibadah dan ketertiban di Tanah Suci.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Demam Tinggi dan Nyeri Sendi, Akan Jalani Tes Medis

5 jam lalu

Raja Salman Demam Tinggi dan Nyeri Sendi, Akan Jalani Tes Medis

Raja Salman dari Arab Saudi mengalami demam tinggi dan akan menjalani pemeriksaan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

10 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Kemenag: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Dideportasi hingga Denda Setara Rp 42,5 Juta

1 hari lalu

Kemenag: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Dideportasi hingga Denda Setara Rp 42,5 Juta

Jemaah tanpa visa haji resmi bisa dikenakan sanksi deportasi dan dilarang memasuki Arab Saudi sesuai jangka waktu yang diatur UU

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

2 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

3 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

Bamsoet mengapresiasi penambahan kuota haji sebesar 20 ribu orang pada tahun 2024, sehingga total kuota Jemaah Haji Indonesia menjadi 241.000 orang.

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

5 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

5 hari lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

5 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

Pada 13 Mei 1981, Mehmet Ali Agca menembak Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

114.186 Calon Haji di Tiga Embarkasi Nikmati Makkah Road, Dirjen Imigrasi Ingin Layanan Diperluas

6 hari lalu

114.186 Calon Haji di Tiga Embarkasi Nikmati Makkah Road, Dirjen Imigrasi Ingin Layanan Diperluas

Jemaah calon haji yang mendapatkan layanan Makkah Route tak perlu mengantre untuk proses keimigrasian di bandara kedatangan.

Baca Selengkapnya