TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Arab Saudi Saud Al Mojeb menolak memberitahukan keberadaan tubuh Jamal Khashoggi ketika berkunjung ke Turki sebagai bagian dari investigasi pembunuhan Khashoggi.
Dilaporkan Hurriyet Daily News 31 Oktober 2018, Al Mojeb tiba di Istanbul pada 28 Oktober malam dan mengadakan pembicaraan pada 29 Oktober dengan Kejaksaan Istanbul, beberapa hari setelah beberapa minggu menyangkal pembunuhan Jamal Khashoggi telah direncanakan.
Baca: Tunangan Jamal Khashoggi Tuntut Keberadaan Tubuh Khashoggi
Dia mengadakan pembicaraan kedua dengan Jaksa Agung Turki, rfan Fidan, di gedung pengadilan pada 30 Oktober sebelum memeriksa konsulat Saudi di lingkungan Levent.
Sheikh Saud Al Mojeb, jaksa agung Saudi. suchtv.pk
Demirören News Agency melaporkan bahwa Mojeb juga mengunjungi markas Badan Intelijen Nasional Turki (MT) di Istanbul pada Oktober 31.
Mengutip sumber-sumber pemerintah yang tidak diungkap identitasnya, kolumnis Hurriyet News Daily Abdulkadir Selvi menulis pada 31 Oktober terkait laporan ini.
Otoritas Turki menunjukan Mojeb beberapa bukti visual dalam kasus tersebut, tetapi merasa segan ketika Jaksa Agung Saudi bersikeras untuk mendapatkan salinan telepon Khashoggi.
Baca: Turki Desak Arab Saudi Rampungkan Investigasi Jamal Khashoggi
Menurut Selvi, pejabat Turki tidak percaya kepada Mojeb karena dia berulang kali menolak menjawab pertanyaan tentang keberadaan tubuh Khashoggi dan identitas kolaborator lokal pembunuhan jamal Khashoggi yang telah disebut Arab Saudi, namun tanpa memberikan keterangan rinci siapa kolaborator yang dimaksud.
"Mengapa Jaksa Agung Saudi menyembunyikan informasi tentang lokasi tubuh dari rekan-rekannya di Turki? Karena dia mungkin telah mengunjungi Turki untuk tidak memecahkan kasus pembunuhan tetapi untuk menyelamatkan putra mahkota," tulis Selvi.
Sejumlah jurnalis freelance Indonesia melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, Jumat, 19 Oktober 2018. Aksi ini menuntut kejelasan atas hilangnya jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, setelah memasuki Konsulat Jenderal Arab Saudi di Turki pada 2 Oktober lalu. TEMPO/Muhammad Hidayat
Sementara itu, seorang pejabat senior Turki mengatakan pada 31 Oktober bahwa para pejabat Arab Saudi tampaknya tidak mau sungguh-sungguh bekerja sama dengan Turki.
"Para pejabat Saudi tampaknya terutama tertarik untuk mencari tahu apa bukti yang dimiliki pihak berwenang Turki terhadap para pelakunya," kata pejabat yang enggan diungkap identitasnya."Kami tidak mendapat kesan bahwa mereka benar-benar ingin bekerja sama dalam penyelidikan."
Baca: Erdogan Minta Arab Saudi Ungkap Dalang Pembunuhan Jamal Khashoggi
Washington Post masih menunggu jawaban atas pembunuhan kontributornya dan mendesak Kongres AS untuk menjatuhkan sanksi kepada mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan Jamal Khashoggi.
Ahli forensik dari kepolisian Turki tiba di Konsulat Jenderal Arab Saudi untuk melakukan olah TKP di Istanbul, Turki, 17 Oktober 2018. Rekaman tersebut menunjukkan Jamal Khashoggi ditangkap lalu diinterogasi sejumlah petugas Arab Saudi. REUTERS/Huseyin Aldemir
Dalam sebuah opini, redaksional Wahington Post mengatakan apa yang terjadi pada tubuh Khashoggi tetap tidak diungkapkan.
Dalam opini Washington Post dikatakan bahwa orang-orang di belakang pembunuhan Jamal Khashoggi berharap agar tuntutan atas akuntabilitas kasus Jamal Khashoggi akan memudar sekarang karena berita telah digeser dari halaman depan.
Baca: PBB Minta Investigasi Independen Pembunuhan Jamal Khashoggi
Washington Post menuduh pemerintah Arab Saudi dan sekutunya di dalam pemerintahan Donald Trump tetap diam, bukan mengklarifikasi pertanyaan tentang pembunuhan Jamal Khashoggi.