Jaksa Penuntut: Jamal Khashoggi Diduga Dicekik Sebelum Dimutilasi

Reporter

Tempo.co

Kamis, 1 November 2018 11:00 WIB

Sejumlah jurnalis freelance Indonesia melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, Jumat, 19 Oktober 2018. Aksi ini menuntut kejelasan atas hilangnya jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, setelah memasuki Konsulat Jenderal Arab Saudi di Turki pada 2 Oktober lalu. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Jaksa Penuntut di Istanbul, Turki, menduga wartawan Jamal Khashoggi, dicekik lebih dahulu sebelum di mutilasi. Eksekusi dilakukan tak lama setelah dia masuk gedung konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018.

Kepala jaksa penuntut menyebut, tindakan yang dilakukan terhadap Khashoggi adalah bagian dari rencana yang sudah disusun. Namun sampai Kamis, 1 November 2018, jasad Khashoggi masih belum ditemukan.

“Jasad korban sudah dipotong-potong dan dihancurkan setelah korban mati lemas. Sesuai dengan rencana yang dibuat sebelumnya, Jamal Khashoggi dicekik sampai meninggal segera setelah dia memasuki kantor konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018,” demikian keterangan kepala jaksa penuntut di Istanbul, seperti dikutip dari edition.cnn.com, Kamis, 1 November 2018.

Baca:Erdogan Minta Arab Saudi Ungkap Dalang Pembunuhan Jamal Khashoggi

Kantor konsulat Arab Saudi di Istambul, Turki. Wartawan, Jamal Khashoggi, dilaporkan hilang setelah terakhir kali terlihat masuk ke kantor konsulat Arab Saudi di Istambul pada Selasa, 2 Oktober 2018. Sumber: Emrah Gurel / AP/nbcnews.com

Advertising
Advertising

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Jumat, 26 Oktober 2018, menuntut agar Arab Saudi mengungkap dimana jasad Khashoggi. Erdogan pun meminta agar total 18 terduga pelaku pembunuh Khashoggi yang saat ini ditahan di Arab Saudi, dibawa ke Turki.

Baca: Jaksa Agung Arab Saudi ke Istanbul, Turki Minta Penggeledahan

Sampai Kamis, 1 November 2018, tim penyidik Turki masih mencari jejak dimana jasad Khashoggi. Sumber dekat dengan Kerajaan Arab Saudi mengatakan kepada CNN akhir pekan lalu bahwa jasad Khashoggi tidak ada di tangan orang Arab Saudi. Sebab jasadnya sudah diserahkan ke seorang kolabolator setelah eksekusi pembunuhan dilakukan.

Sebelumnya pada Minggu, 28 Oktober 2018, kepala jaksa penuntut Arab Saudi tiba di Turki. Kantor berita Anadolu mewartakan kepala jaksa tersebut sudah kembali ke Riyadh pada Rabu, 31 Oktober 2018 setelah bertemu kepala jaksa penuntut di Istanbul sebanyak dua kali.

Kantor kejaksaan Istanbul menjelaskan pertemuan sebanyak dua kali itu menciptakan kesepakatan bahwa Turki dan Arab Saudi setuju untuk melakukan investigasi, pencarian dan mengungkap seluruh detil kejadian dari berbagai sudut. Kedua negara juga sepakat membawa siapapun yang bertanggung jawab dalam pembunuhan wartawan senior, Khashoggi, termasuk dalang yang merencanakan pembunuhan ini, harus dibawa ke pengadilan.

Berita terkait

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

3 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

10 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

12 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

12 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

13 hari lalu

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

17 hari lalu

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.

Baca Selengkapnya

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

18 hari lalu

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

19 hari lalu

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.

Baca Selengkapnya

Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

19 hari lalu

Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel menghalangi negaranya mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya

Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

22 hari lalu

Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

Pantai dengan perairan paling biru di dunia ini ada di Eropa dan Yunani

Baca Selengkapnya