Jamal Khashoggi Tewas, Trump Sebut Ada Upaya Menutupi Terburuk

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 25 Oktober 2018 08:01 WIB

Dua anak Jamal Khashoggi diundang oleh Raja Salman ke istana Al Yamamah di ibu kota Riyadh, Arab Saudi. Raja Salman ingin mengucapkan belasungkawa secara langsung. Sumber : english.alarabiya.net

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengkritik cara pemerintah Arab Saudi menangani kasus pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi.

Baca:

Trump menyebutnya sebagai cara terburuk untuk menutup-nutupi sebuah kasus kejahatan.

Trump juga mengisyaratkan untuk pertama kali kemungkinan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, terlibat dalam pembunuhan brutal terhadap Khashoggi.

Advertising
Advertising

“Ya, pangeran mengendalikan hal-al di sana terlebih lagi pada tahapan ini. Dia mengendalikan banyak hal sehingga jika ada yang (terlibat), maka dia orangnya,” kata Trump seperti dilansir Reuters dan Aljazeera pada Rabu, 24 Oktober 2018 waktu setempat.

Baca:

Namun, Trump mengaku dia merasa yakin Raja Salman dari Arab Saudi tidak tahu-menahu mengenai insiden ini.

Menurut Trump, perencanaan pembunuhan Khashoggi seharusnya tidak terjadi. “Mereka punya konsep awal sangat buruk. Dikerjakan dengan buruk. Dan upaya untuk menutup-nutupi kasus ini merupakan upaya menutup-nutupi kejahatan terburuk dalam sejarah,” kata Trump.

Jamal Khashoggi dan Hatice Cengiz. [habersev.com]

Kepada media, Trump melanjutkan pendapatnya. “Seharusnya tidak ada eksekusi atau upaya menutup-nutupi kasus itu karena seharusnya kasus ini tidak terjadi. Saya bisa bilang ini merupakan kekacauan sejak awal.”

Media Anadolu dan Yeni Safak dari Turki melansir Jamal Khashoggi tewas di dalam kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018 beberapa saat setelah dia berada di dalam.

Baca:

Ada tim pembunuh 15 orang, yang belakangan diketahui dengan nama Tim Harimau, yang menunggu jurnalis berusia 60 tahun itu. Para pembunuh, yang sebagiannya merupakan pejabat dinas intelijen Arab Saudi, sempat menginterogasi Khashoggi, yang dikenal kritis terhadap kebijakan pemerintahnya.

Interogasi ini berlanjut dengan penyiksaan dan pembunuhan. Seorang dokter forensik diduga kuat ikut dalam pembunuhan ini dengan melakukan mutilasi tubuh Khashoggi untuk menghilangkan jejak.

Presiden Donald Trump bersama dengan Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, 20 Maret 2018. REUTERS/Jonathan Ernst/File Photo

Para pelaku kemudian kabur dari Istanbul menggunakan dua pesawat sewaan Gulfstream pada sore dan malam hari pada hari yang sama.

Otoritas Turki menemukan rekaman audio peristiwa itu, yang terekam dalam jam tangan Apple, yang terkoneksi dengan telepon genggam Khashoggi. Telepon ini dipegang oleh tunangannya, Hatice Cengiz, yang menunggu di depan gedung Konjen Saudi.

Baca:

Raja Salman telah memberhentikan 5 pejabat tinggi Arab Saudi terkait kasus ini. 2 orang merupakan penasehat dan pejabat tinggi intelijen Saudi yaitu Saud al-Qahtani, yang membidangi urusan keamanan siber, dan Mayor Jenderal Ahmed al-Assiri, yang merupakan Deputi Kepala Intelijen Saudi.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, meminta para tersangka ini dikirim ke Turki untuk menjalani persidangan terbuka dan mempertanggung-jawabkan perbuatan jahatnya. Dia juga meminta dalang yang menyuruh para pelaku untuk membunuh Jamal Khashoggi agar ditangkap dan diadili.

Berita terkait

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

1 hari lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

2 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

4 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

5 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

5 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

5 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

6 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

7 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya