Ini Klarifikasi Dubes Australia Soal Pindah Kedutaan ke Yerusalem

Reporter

Tempo.co

Rabu, 17 Oktober 2018 07:00 WIB

Duta Besar Australia, Gary Quinlan AO, sedang menceritakan kondisi Muslim Australia, Senin, 21 Mei 2018. Sumber: TEMPO/Candrika Radita Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri memanggil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan AO, Selasa, 16 Oktober 2018. Pemanggilan itu terkait pernyataan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, yang sedang mempertimbangkan memindahkan kantor kedutaan besar Australia di Tel Aviv, Israel ke Yerusalem, sebuah wilayah yang masih dipersengketakan antara Israel dan Palestina.

"Saya meyakinkan Menlu RI dengan mengutip apa yang dikatakan oleh Perdana Menteri Morrison bahwa Australia belum mengambil keputusan apapun terkait Yerusalem. Kami memantau situasi dan mencari opsi berbeda. Dia (Morrison) sangat jelas pada apa yang diucapkannya yakni posisi Australia sangat percaya pada solusi dua negara, dimana Israel dan Palestina hidup saling berdampingan dan posisi itu tidak berubah," kata Duta Besar Quinlan, usai dipanggil Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, Selasa, 16 Oktkober 2018.

Baca: Ikuti Jejak AS, Australia Akan Pindahkan Kedutaannya ke Yerusalem

Duta Besar Australia, Gary Quinlan AO, sedang menceritakan kondisi Muslim Australia, Senin, 21 Mei 2018. Sumber: TEMPO/Candrika Radita Putri

Baca: Australia Pindah Kedutaan ke Yerusalem, Indonesia Bereaksi

Menurut Quinlan, Canberra tidak mematok tenggat waktu dalam mengevaluasi opsi-opsi terkait Yerusalem. Namun Perdana Menteri Morrison berkomitmen pada solusi dua negara dan posisi ini sama sekali tidak berubah.

Advertising
Advertising

Sebelumnya The Australian, Selasa, 16 Oktober 2018, mewartakan Australia berencana memindahkan kantor kedutaan besarnya ke Yerusalem mengikuti sekutunya, Amerika Serikat. Perdana Menteri Morrison mengatakan diperlukan gagasan baru untuk mewujudkan penyelesaian dua negara antara Israel dan Palestina.

"Kami berkomitmen untuk solusi dua negara, namun terus terang, itu tidak berjalan baik selama ini, tidak ada kemajuan banyak dihasilkan, dan anda jangan terus melakukan hal sama dan berharap hasilnya berbeda," kata Perdana Menteri Australia, Morrison.

Australia saat ini telah memutuskan untuk mengkaji kembali kebijakan luar negerinya di kawasan Timur Tengah. Morrison memastikan, pemerintahannya terbuka untuk membahas kebijakan tentang Israel dan Palestina.

Berita terkait

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

15 jam lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

18 jam lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

21 jam lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

1 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

2 hari lalu

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

Menjelang transisi politik kepemimpinan nasional, MPR RI akan melakukan Silaturahmi Kebangsaan ke berbagai tokoh bangsa.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

2 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

4 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

4 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya