Cina Tahan Selebriti Online karena Lagu Kebangsaan, Ada Apa?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 16 Oktober 2018 13:10 WIB

Live-streamer asal Cina, Yang Kaili, 21 tahun, ditahan selama lima hari oleh polisi Shanghai karena dianggap menyanyikan lagu kebangsaan dengan cara kurang sopan. Hong Kong Free Press

TEMPO.CO, Shanghai -- Polisi Shanghai, Cina, menahan Yang Kaili, yang merupakan seorang live-streamer online populer berusia 21 tahun, karena dianggap bersikap tidak sopan ketika menyanyikan lagu kebangsaan saat online pada 7 Oktober 2018.

Baca:

Yang memiliki 44 juta pengikut dan sempat bersenandung lagu Athletes March sebelum menyanyikan lagu kebangsaan March of the Volunteer saat sedang online di platform streaming lokal Huya.

Yang terlihat menggoyang-goyangkan tangannya ala seorang konduktor lagu, seperti dilansir CNN. Dan ini dianggap tindakan yang kurang sopan oleh sebagian pengguna platform itu dan polisi.

Advertising
Advertising

Baca:

“Yang merupakan orang terbaru yang terkena kontrol ketat perilaku publik oleh otoritas Cina,” begitu dilansir media SCMP pada Ahad, 14 Oktober 2018. “Dia ditahan selama lima hari.”

Berdasarkan undang-undang mengenai perilaku publik yang disahkan pada 2017, seseorang yang dengan sengaja mengubah lirik lagu kebangsaan, atau menyanyikannya dengan cara yang tidak sopan di depan publik bisa ditahan hingga 15 hari atau dipenjara hingga tiga tahun.

“Saya meminta maaf dengan tulus karena menyanyikan lagu kebangsaan dengan cara yang tidak serius saat sedang siaran online. Tindakan saya menyakiti perasaan Anda. Saya minta maaf kepada Ibu Pertiwi, kepada fans, pengguna internet, dan platfrom,” kata Yang dalam cuitan di akun Weibo.

Baca:

Platform Huya, yang sahamnya tercatat di Bursa Efek New York pada Mei 2018, segera memblokir akun Yang pasca insiden ini dan menurunkan semua videonya. Video Yang di platform musik TikTok, yang menjadi awal mula ketenarannya, juga dihapus.

“Lagu kebangsaan adalah suci dan serius. Huya menghormati lagu kebangsaan dan secara tegas menjaga kewibawaannya,” begitu pernyataaan dari manajemen Huya.

Baca:

UU ini bakal diterapkan juga di daerah administrasi khusus Makau dan Hong Kong karena adanya sejumlah insiden. Insiden ini terkait teriakan cemoohan sebagian penonton saat lagu kebangsaan Cina dikumandangkan dalam pertandingan internasional.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

11 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

3 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya