Resmi Jadi Anggota Parlemen, Anwar Ibrahim Inginkan Reformasi

Reporter

Tempo.co

Selasa, 16 Oktober 2018 12:00 WIB

Ketua Partai Keadilan Rakyat Malaysia atau PKR, Anwar Ibrahim, melakukan sumpah jabatan sebagai anggota parlemen, Senin, 15 Oktober 2018, waktu setempat. Sumber : twitter.com/channelnewsasia.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Partai Keadilan Rakyat Malaysia atau PKR, Anwar Ibrahim, melakukan sumpah jabatan sebagai anggota parlemen, Senin, 15 Oktober 2018, waktu setempat. Usai mengambil sumpah jabatan, Anwar memastikan untuk saat ini belum akan segera bergabung dengan kabinet.

"Prioritas saya adalah membantu pemerintahan dengan menerapkan bagian dari manifesto kami yaitu reformasi parlementer. Parlemen kita di masa lalu telah dianggap sebagai stempel. Anggota parlemen akan berdebat ,tetapi secara umum dan apapun yang diangkat oleh pemerintah akan didukung,” kata Anwar, seperti dikutip dari channelnewsasia.com, Selasa, 16 Oktober 2018.

Baca: Anwar Ibrahim Menangkan Pemilu Sela Port Dickson di Malaysia

Anwar mengatakan senang bisa kembali pada politik Malaysia setelah hak politiknya dicabut karena di penjara. Dalam politik Malaysia, Anwar pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri periode 1993. Namun dia ke penjara atas tuduhan telah melakukan tindak kejahatan sodomi dialami pada 1998.

"Setiap kali saya dikirim ke penjara saya diberhentikan, saya tidak punya jalan untuk naik banding ke pengadilan yang adil atau diputuskan secara adil tapi sekarang saya merasa dibenarkan dalam suatu kejadian,” kata Anwar.

Advertising
Advertising

Baca: 5 Momen Tak Terlupakan di Hidup Anwar Ibrahim

Anwar mengaku sangat ingin parlemen menjadi lebih efektif melalui pembentukan komite yang anggotanya dipilih melalui seleksi. Efektifitas ini, termasuk saat anggota parlemen melakukan berbagai diskusi debat dan pembuatan undang-undang.

Anwar menjadi anggota parlemen mewakili wilayah Part Dickson, Malaysia, setelah memenangkan pemilu sela pada Sabtu, 13 Oktober 2018. Dalam pemilu itu, Anwar mendapatkan 31.016 suara dari total 43.489 suara yang masuk.

Meskipun jumlah pemilih merosot drastis dari 82,8 persen pada pemilu Mei 2018 menjadi 58,25 persen. Akan tetapi, hal ini tetap menunjukkan kemajuan yang lebih baik dibanding tiga pemilu sebelumnya di sejumlah tempat di Malaysia yang jumlah pemilihnya kurang dari 50 persen pemilih.

"Saya telah memberi tahu Dr. Mahathir bahwa saya hanya akan mendukung dan memberikan kontribusi melalui reformasi parlementer. Biarkan dia memiliki ruang untuk melanjutkan dan tidak terpengaruh oleh pembatasan waktu ataupun tekanan. Saya senang dengan posisi saya sekarang,” kata Anwar.

Anwar, 71 tahun, terakhir kali menjadi anggota parlemen pada 2013 atau pemilu ke-13. Ketika itu, ia memenangkan kursi parlemen untuk wilayah Permatang Pauh. Namun dia harus mengundurkan diri setelah Pengadilan Federal memberhentikannya pada Februari 2015 atas tuduhan sodomi dan memvonis hukuman lima tahun kepadanya. Anwar diberi pengampunan oleh Raja Malaysia pada 16 Mei 2018 atau persisnya tujuh hari setelah koalisi Pakatan Harapan memenangkan pemilihan umum ke-14.


CHANNEL NEWS ASIA | SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

6 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

16 jam lalu

Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

Microsoft investasi Rp 35 triliun di Malaysia, begini sejarah raksasa teknologi AS Itu.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

17 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

18 jam lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

1 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

3 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

5 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

6 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

6 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya