TEMPO.CO, Jakarta - Kemenangan mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, 71 tahun, di pemilu sela wilayah Port Dickson pada Sabtu, 13 Oktober 2018, adalah babak baru Anwar seteleh lima bulan bebas dari penjara. Kemenangan ini menandai kembalinya dia ke dunia politik dan memuluskan langkahnya untuk duduk menggantikan Mahathir Mohammad, 93 tahun, sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Anwar, yang lahir di Kampung Cherok Tok Kun, Bukit Mertajam, Penang, Malaysia, selama dua dekade telah mendominasi layar politik Malaysia. Bagi keluarga, hal ini bukan sesuatu yang meresahkan karena Anwar sejak 1960-an atau ketika masih berstatus pelajar, sudah dikenal sebagai sosok yang berapi-api. Berikut lima momen tak terlupakan dalam kehidupan Anwar seperti dikutip dari freemalaysiatoday.com pada Minggu, 14 Oktober 2018 :
1. Organisasi pertama yang didirikan Anwar
Anwar merupakan lulusan Universitas Malaya, sebuah universitas negeri dan favorit di Malaysia. Pada 1968-1971 dia dikenal sebagai mahasiswa radikal pada masa itu. Dia mendirikan Gerakan Muda Islam Malaysia atau Abim yang kemudian menjadi sebuah kelompok penggerak sosial-politik di Malaysia.
Baca: Anwar Ibrahim Menangkan Pemilu Sela Port Dickson di Malaysia
2. Bertemu Mahathir
Pada 1982, aktivitasnya di dunia sosial-politik telah membawa Anwar bertemu Mahathir Mohamad, yang kemudian mengajaknya bergabung dengan partai Umno. Ketika itu, Mahathir sudah menjadi perdana menteri menggantikan Hussein Onn. Tawaran Mahathir disambut Anwar dengan mengikuti pemilu parlemen untuk wilayah Permatang Pauh dan dia pun memenangkan pemilu itu.
3. Pertama kali jadi menteri
Setelah memenangkan kursi anggota parlemen, pada 1983 Anwar untuk pertama kali menduduki jabatan sebagai menteri. Ketika itu, untuk pertama kali dia dipercaya duduk sebagai menteri kebudayaan, olahraga dan pemuda Malaysia. Anwar kemudian tercatat pernah mengisi posisi sebagai menteri pertanian, menteri pendidikan dan terakhir sebagai menteri keuangan. Pada 1993, Anwar duduk sebagai wakil perdana menteri Malaysia.
Baca: Mahathir Dukung Anwar Ibrahim Jadi Anggota Parlemen, Kenapa?
4. Tuduhan sodomi
Tuduhan telah melakukan tindak kejahatan sodomi dialami Anwar pada 1998. Sebuah buku berjudul '50 alasan Anwar tak bisa menjadi perdana menteri' telah meruntuhkan karir politiknya. Dalam buku itu, Anwar disebut sebagai seorang homoseksual.
Buku itu segera ditarik dari peredaran dan kepolisian mengatakan apa yang disebut dalam buku tersebut tidak benar. Kendati sudah muncul pembelaan, namun faktanya pada 2 Desember 1998, Anwar dikeluarkan dari kabinet dengan alasan pelanggaran moral. Sekutu Anwar menyebut, tuduhan ini penuh muatan politik dan sebuah konspirasi untuk menghancurkan karir politiknya.
5. Pertama kali dipenjara
Anwar pertama kali dijebloskan ke penjara bukan karena tuduhan tindak kejahatan sodomi, tetapi pada 1974 saat dia memimpin unjuk rasa mahasiswa untuk memprotes kemiskinan di Baling, Kedah, Malaysia. Dia dijerat undang-undang keamanan internal. Namun kejadian ini adalah pintu yang membuatnya dekat dengan para calon pemimpin Malaysia dan memperbesar pengaruh politiknya.
Anwar kembali masuk penjara pada 1999. Dia divonis enam tahun penjara atas tuduhan telah menyalahgunakan kekuasaan dan hukuman sembilan tahun penjara karena melakukan tindak kejahatan sodomi pada Azizan Abu Bakar, supir istrinya.