Perang Dagang Cina Vs Amerika, Trump dan Xi Bakal Bertemu?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 13 Oktober 2018 05:01 WIB

Presiden AS, Donald Trump berbincang dengan Presiden China, Xi Jinping saat menyambut kedatangannya di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, 6 April 2017. Pertemuan ini merupakan pertama kalinya dalam upaya memetakan haluan hubungan bilateral pada era baru antara AS dan China. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Washington – Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berencana untuk bertemu di ibu kota Buenos Aires, Argentina, soal perang dagang. Argentina bakal menjadi tuan rumah untuk pertemuan puncak Group 20 Negara pada November 2018.

Baca:

Jika ini terlaksana maka ini pertemuan puncak pertama mereka pasca perang dagang, yang semakin meningkat antara kedua ekonomi terbesar dunia ini, menguatnya isu konflik Laut Cina Selatan dan Taiwan.

“Gedung Putih melanjutkan rencana untuk pertemuan Trump dan Xi,” begitu dilansir New York Post dan SCMP pada Kamis, 11 Oktober 2018 waktu setempat.

Advertising
Advertising

Baca:

Cina dikabarkan menginginkan pertemuan puncak ini bisa menjadi oportunitas bagi kedua pihak untuk menghindari eskalasi perang dagang, yang saat ini jumlahnya mencapai ribuan triliun.

Sejak Juli 2018, Trump telah mengenakan kenaikan tarif berkisar 10 – 25 persen untuk total barang impor dari Cina senilai sekitar US$250 miliar atau sekitar Rp3.800 triliun.

Baca:

Jumlah ini bakal meningkat karena Trump telah menyiapkan daftar impor dari Cina senilai US$267 miliar atau sekitar Rp4.000 triliun jika Cina terus melakukan retaliasi dengan ikut menaikkan tarif impor barang dari AS.

Hingga kini, Cina telah mengenakan tarif impor dari AS sekitar 10 – 25 persen untuk nilai barang sekitar US$110 miliar atau sekitar Rp1.700 triliun.

Dari pihak AS, rencana pertemuan ini didorong oleh dua tokoh bidang ekonomi yaitu Direktur Dewan Ekonomi, Larry Kudlow, dan Menteri Keuangan, Steven Mnuchin, yang mengkhawatirkan anjloknya pasar modal akibat perang dagang besar-besaran ini.

Baca:

Menurut media SCMP, yang berbasis di Hong Kong, Mnuchin dan Kudlow dianggap sebagai tokoh moderat di kubu Trump. Sedangkan tokoh garis keras di sana adalah Penasehat Dewan Perdagangan Nasional Peter Navarro, dan Robert Lighthizer, yang merupakan perwakilan Perdagangan AS.

Mengutip dari Wallstreet Journal, SCMP melansir Trump membuat tim khusus untuk menangani pertemuan puncak dengan Xi. Salah satu anggota tim ini adalah Christopher Nixon Cox, yang merupakan cucu dari bekas Presiden AS Richard Nixon. Nixon pernah mengunjungi Cina pada 1972 dan membuka hubungan diplomatik kedua negara.

Baca:

Sedangkan Cina menyiapkan Lie He, yang merupakan wakil Perdana Menteri dan merupakan orang kepercayaan Xi. Menurut Dennis Wildier, yang merupakan bekas kepala CIA bidang kajian Cina dan juga menjabat sebagai direktur dari Dewan Keamanan Nasional, para pejabat Cina mengindikasikan perlunya pertemuan ini.

Cina ingin ada pertemuan langsung dengan Presiden karena merasa orang yang mewakili Presiden untuk bernegosiasi tidak selalu tahu keinginannya,” kata Wilder.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

10 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

15 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya