Wartawan di Bangladesh Unjuk Rasa, Kenapa?

Reporter

Tempo.co

Jumat, 12 Oktober 2018 14:25 WIB

lebih dari 100 wartawan di Bangladesh melakukan aksi protes di ibu kota Dakka, Kamis, 11 Oktober 2018, waktu setempat. Dalam aksi itu, para kuli tinta tersebut membekap mulut mereka dengan kain hitam.Sumber : Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 100 wartawan di Bangladesh melakukan unjuk rasa di ibu kota Dakka, Kamis, 11 Oktober 2018, waktu setempat. Dalam aksi itu, para kuli tinta tersebut membekap mulut mereka dengan kain hitam.

Dikutip dari Reuters pada Jumat, 12 Oktober 2018, demonstrasi itu dipicu oleh sikap Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, yang melanggar kepercayaan melalui rencananya menerbitkan aturan yang dikhawatirkan akan menindas kebebasan pers di negara itu.

Baca: Geng Kriminal Bangladesh Lukai Sembilan Jurnalis

Pemerintahan Hasina memutuskan mempertahankan undang-undang keamanan digital dengan alasan untuk mengendalikan kejahatan siber. Namun para wartawan melihat sanksi hingga 14 tahun penjara dalam undang-undang itu bagi siapapun yang mencoba merekam diam-diam informasi di dalam gedung pemerintahan, bisa menciptakan sebuah ketakutan. Para wartawan yang berunjuk rasa tersebut sangat yakin pemerintah telah kembali pada aturan sebelumnya untuk memberlakukan sejumlah aturan baru.

"Kami menilai ini mengkhianati kepercayaan yang dijanjikan tiga menteri senior di kabinet," tulis Dewan Editor, sebuah organisasi wartawan yang turun ke jalan, Kamis, 11 Oktober 2018.

Advertising
Advertising

Baca: Polisi Bangladesh Didesak Bebaskan Fotografer Shahidul Alam

Menteri Informasi Bangladesh, Hasanul Haq dan dua menteri lainnya sebelumnya telah berjanji kepada para wartawan pada September 2018 untuk menggelar pertemuan guna mendiskusikan permasalahan ini. Haq mengatakan pihaknya telah menyampaikan kepada Perdana Menteri mengenai kekhawatiran Dewan Editor dan berharap dalam pertemuan kabinet selanjutnya permasalahan ini akan disinggung kembali.

Kritis deras menyebut undang-undang pengendalian kejahatan siber adalah upaya Perdana Menteri Hasina untuk mengekang kebebasan para wartawan menyusul pemilu yang akan diselenggarakan pada Desember 2018. Dalam pemilu itu, Hasina akan maju untuk ketiga kalinya sebagai orang nomor satu di Bangladesh.

Berita terkait

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

1 hari lalu

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

Seorang Warga Negara Bangladesh berinisial HR yang jadi DPO kasus penyelundupan manusia ditangkap Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ambil Alih Gedung Universitas California Irvine dari Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Polisi Ambil Alih Gedung Universitas California Irvine dari Demonstran Pro-Palestina

Polisi kembali mengambil alih gedung kampus Universitas California Irvine dari para pengunjuk rasa pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

7 hari lalu

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

Israel dikenal kerap membunuh jurnalis, salah satu yang menyita perhatian dunia adalah Shireen Abu Alkeh, wartawati Al Jazeera.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Palestina Minta Isu Gaza Tak Hilang dari Pemberitaan

8 hari lalu

Duta Besar Palestina Minta Isu Gaza Tak Hilang dari Pemberitaan

Dubes Palestina untuk Indonesia meminta komunitas internasional berbicara tentang situasi di Gaza ketika Israel mulai menyerang kota Rafah.

Baca Selengkapnya

Republika Berhentikan 60 Karyawan, Susul PHK Massal Akhir Tahun Lalu

9 hari lalu

Republika Berhentikan 60 Karyawan, Susul PHK Massal Akhir Tahun Lalu

Republika telah memberhentikan 29 wartawan dan 31 staf pendukung pada Mei ini.

Baca Selengkapnya

Republika PHK Massal 60 Karyawan, Separuhnya Wartawan

9 hari lalu

Republika PHK Massal 60 Karyawan, Separuhnya Wartawan

Republika tidak merencanakan PHK gelombang berikutnya.

Baca Selengkapnya

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

10 hari lalu

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

Kasus sejumlah nasabah yang mengklaim dananya hilang bermula ketika mereka menempatkan dana di BTN melalui pegawai perseroan.

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

13 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

15 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

15 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya