TEMPO.CO, Jakarta - Ibu pria 20 tahun yang ditangkap karena disangka atas perkosaan dan pembunuhan brutal terhadap Viktoria Marinova mengatakan, putranya tidak bersalah.

Mayat Marinova, 30 tahun, seorang pembawa acara televisi lokal, ditemukan di dekat taman Sungai Danube di kota pelabuhan Ruse, Bulgaria, pada Sabtu 6 Oktober 2018. "Dia mengaku tak melakukan apapun saat dalam keadaan mabuk berat dan pengaruh obat bius," kata ibu tersangka, Nadezhda Krasimirova, kepada reporter televisi Jerman NOVA TV's.

Baca: Jerman Tahan Tersangka Pembunuh Jurnalis Viktoria Marinova

Viktoria Marinova [Facebook/Viktoria Marinova]

"Dia berterus terang dan menangis di depanku," ucapnya. "Anakku tidak seperti itu, saya tidak percaya dengan semuanya," jelas Krasimirova.

Polisi mengatakan kepada TVN tentang keyakinannya bahwa pria Bulgaria tersebut melakukan pemerkosaan, pemukulan dan pembunuhan terhadap Marinova. Keyakinan polisi tersebut didukung oleh temuan DNA di badan tersangka dan tempat kejadian perkara

Kabar insiden pembunuhan brutal, Daily Star melaporkan, telah mengagetkan publik Bulgaria dan menjadi pemicu perdebatan mengenai kebebasan pers di negara Balkan tersebut.Viktoria Marinova [Facebook Viktoria Marinova]

Jaksa penuntut umum Bulgaria, Sotir Tsatsarov, dalam acara jumpa pers mengatakan kepada awak media, "Kami telah menemukan bukti, pada 7 Oktober 2018, tersangka meninggalkan Bulgaria. Setelah kami melakukan mekanisme internasional, yang bersangkutan akhirnya ditahan di Jerman."

Baca: Jurnalis Investigasi Bulgaria Diperkosa dan Dibunuh

Marinova, seorang jurnalis investigasi, ditemukan tak bernyawa pada Sabtu pekan lalu. Kuat dugaan kematiannya tersebut terkait dengan tugasnya sebagai wartawan yang mengungkap berbagai kasus sensitif di negaranya. Menurut catatan Reporters Without Borders, Bulgaria menempati urutan ke-111 dari 180 negara untuk masalah kebebasan pers. "Paling rendah di antara negara Uni Eropa."