HRW: 12 Ribu Pasien Gangguan Jiwa di Indonesia Masih Dipasung

Reporter

Tempo.co

Jumat, 12 Oktober 2018 08:25 WIB

Judi (45), penderita gangguan mental yang telah dipasung selama 16 tahun oleh orang tuanya di Jambon, Ponorogo, 26 Maret 2016. Umumnya para penderita cacat psikososial dipasung, atau dikurung dalam ruang tertutup, yang telah dilarang pemerintah pada 1977, namun masih dilakukan warga. Ulet Ifansasti/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Sodikin, 34 tahun, pasien gangguan jiwa, telah menghabiskan bertahun-tahun terpasung di sebuah gubuk halaman belakang rumahnya di Jawa Barat. Gubuk itu memiliki sebuah jendela sangat kecil untuk membiarkan sinar matahari masuk. Dia setengah telanjang dan tak mampu berdiri.

Keluarga Sodikin bingung bagaimana menangani Sodikin ketika kesehatan mentalnya berkembang pada arah yang membuat orang waswas. Dia sangat pemarah.

Baca: Kalah - Menang di Pilkada 2018, Waspada Emosi Jiwa Pasangan Calon

Keluarga telah mencoba segalanya, namun mereka tak punya pilihan lain selain memasungnya. Mereka memberi makan Sodikin lewat sebuah lubang kecil dan memandikannya dua bulan sekali. Keluarga melihat Sodikin sebagai sebuah beban.

Itu kisah Sodikin delapan tahun silam. Hidup Sodikin sekarang berubah. Setelah enam bulan di rawat oleh sebuah lembaga nirlaba, dia sudah membaur dengan masyarakat, sudah bisa bekerja, bahkan memimpin sholat.

Advertising
Advertising

Baca: Penderita Gangguan Jiwa di Kecamatan Cilandak Meningkat

Sodikin boleh dibilang beruntung. Sebab laporan lembaga HAM, Human Rights Watch atau HRW pada Oktober 2018, menyebut sekitar 12.800 penyandang gangguan mental di seluruh Indonesia masih hidup terpasung.

TEMPO/Tony Hartawan

Dikutip dari euronews.com pada Jumat, 12 Oktober 2018, dibanding 2016 jumlah orang dengan gangguan mental yang hidup terpasung pada 2018 mengalami penurunan. Data HRW menyebut, sekitar 57 ribu masyarakat Indonesia mengaku pernah dipasung sekali dalam hidup mereka.

"Indonesia telah mengambil langkah untuk mengakhiri pemasungan, namun penerapan janji ini, termasuk mendorong masyarakat menghentikan pemasungan masih membutuhkan waktu lama," kata Kriti Sharma, Peneliti senior dari HRW.

Menurut Sharma, hal penting yang harus dilakukan pemerintah Indonesia adalah melakukan upaya penghentian pemasungan secara rutin, melakukan sidak ke dinas sosial dan pusat perawatan gangguan jiwa demi menghentikan pemasungan atau penyiksaan terhadap pasien.

Dia mengatakan komitmen untuk mengakhiri pemasungan di wilayah Jakarta sudah baik, namun kondisi ini belum terjadi di wilayah pinggir. Jumlah populasi Indonesia yakni 260 juta jiwa, telah membuat Indonesia menjadi negara populasi terbesar keempat di dunia. Perbedaan budaya dan tingkat pendidikan telah membuat telah membuat rencana mengakhiri pemasungan pada penderita gangguan jiwa tak mudah diterapkan.

Berita terkait

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

57 menit lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Singgung Peran Greysia Polii Usai Bawa Indonesia ke Semifinal

5 jam lalu

Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Singgung Peran Greysia Polii Usai Bawa Indonesia ke Semifinal

Ester Nurumi Tri Wardoyo sempat merasa tegang sebelum melakoni laga penentuan di perempat final Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Indonesia Lolos Semifinal Kalahkan Thailand 3-0, Ester Nurumi Tri Wardoyo Jadi Penentu Kemenangan

7 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Indonesia Lolos Semifinal Kalahkan Thailand 3-0, Ester Nurumi Tri Wardoyo Jadi Penentu Kemenangan

Di semifinal Piala Uber 2024, tim bulu tangkis putri Indonesia akan menghadapi Korea Selatan, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

1 hari lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

1 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

2 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

2 hari lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

3 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya