Perang Dagang, Ini Prediksi IMF Soal Ekonomi Amerika -- Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 9 Oktober 2018 17:07 WIB

Uang Dolar Amerika dan Yuan. Xaume Olleros/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, BaliPerang dagang antara Amerika Serikat dan Cina bakal berdampak pada pertumbuhan ekonomi kedua negara pada 2019.

Baca:

Ini membuat Dana Moneter Internasional atau IMF mengurangi prediksi pertumbuhan ekonomi AS dan Cina dengan menyebut faktor tarif impor yang dibuat kedua negara sebagai pemicunya.

“Ketika ada dua ekonomi terbesar dunia berseberangan, itu situasi yang membuat semua orang menderita,” kata Maurice Obstfeld, kepala ekonomi IMF, dalam jumpa pers mengenai pandangan lembaga itu mengenai Kinerja Ekonomi Dunia, di Bali, pada Selasa, 9 Oktober 2018. Saat ini, Bank Dunia dan IMF sedang menggelar pertemuan global menyangkut ekonomi dunia di Bali, Indonesia.

Advertising
Advertising

Baca:

IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi AS bakal melambat dari 2,9 persen pada 2018 menjadi 2,5 persen pada 2019. Padahal, kinerja AS sedang membaik pasca diluncurkannya UU Pajak AS yang mengurangi besaran pajak korporat di sana. “IMF mengurangi pertumbuhan ekonomi AS sebanyak 0.2 poin karena adanya perang dagang ini,” begitu dilansir CNN.

Menurut IMF, pertumbuhan ekonomi Cina bakal turun menjadi 6.2 persen pada 2019 dari 6.6 persen pada 2018. Ini artinya ada penurunan 0.4 persen karena adanya perang tarif dengan AS ini.

Baca:

Presiden AS, Donald Trump, telah mengenakan kenaikan tarif 10 – 25 persen untuk berbagai jenis barang impor dari Cina sebanyak sekitar US$250 miliar (sekitar Rp3.800 triliun) atau sekitar setengah dari total ekspor Cina ke negara itu.

Pemerintah Cina membalas mengenakan kenaikan tarif untuk sekitar US$110 miliar (sekitar Rp1.700 triliun) impor dari AS.

Presiden Donald Trump, bersama dengan Presiden Cina, Xi Jinping saat kunjungannya ke Cina. scmp.com

Trump mengancam akan mengenakan kenaikan tarif untuk jumlah impor yang lebih besar dari Cina. Menanggapi ini, pemerintah Cina mengatakan menyebut tindakan itu sebagai pemaksaan dan tidak akan tunduk.

Baca:

“Intensifikasi perang dagang ini dan ketidak-jelasan kebijakan yang muncul dari ini bisa merugikan bisnis dan merusak sentimen pasar uang, memicu volatilitas pasar uang dan memperlambat investasi serta perdagangan,” begitu pernyataan IMF.

Reuters melansir Trump mengenakan kenaikan tarif ini setelah meminta Cina mengurangi defisit neraca perdagangan kedua negara sebanyak US$200 miliar dollar hingga 2020. Namun, pemerintah Cina menawarkan akan meningkatkan pembelian barang dari AS atau impor hingga sekitar US$140 miliar dalam beberapa tahun ke depan. Trump mengatakan belum akan terburu-buru menggelar pertemuan pasca terjadinya perang dagang dengan pemerintah Cina karena menginginkan kesepakatan yang menguntungkan.

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

15 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

21 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya