Mike Pompeo: Korea Utara Izinkan Pengawas Nuklir Asing Masuk

Senin, 8 Oktober 2018 15:30 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Pyongyang dalam foto yang dirilis oleh Korea Utara News Agency (KCNA) pada 7 Oktober 2018. [KCNA via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengatakan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, siap untuk mengizinkan para inspektur internasional masuk ke situs nuklir dan rudal Korea Utara.

Mike Pompeo, yang bertemu Kim Jong Un selama perjalanan singkat ke Pyongyang pada hMinggu 9 Oktober, mengatakan para inspektur akan mengunjungi fasilitas uji mesin rudal dan situs uji coba nuklir Punggye-ri segera setelah kedua belah pihak menyetujui logistik.

Baca: Sebelum ke Korea Utara, Menlu Amerika Mampir ke Jepang

"Ada banyak logistik yang akan diperlukan untuk melaksanakan itu," kata Pompeo dalam jumpa pers di Seoul sebelum berangkat ke Beijing, seperti dilaporkan Reuters, 10 Oktober 2018.

Pompeo juga mengatakan kedua pihak cukup dekat untuk menyetujui rincian pertemuan kedua, yang diajukan Kim Jong Un kepada Presiden AS Donald Trump dalam sebuah surat bulan lalu.

Advertising
Advertising

Baca: Korea Selatan Sebut Korea Utara Masih Miliki 60 Senjata Nuklir

"Yang paling penting, kedua pemimpin percaya ada kemajuan nyata yang dapat dibuat, kemajuan substantif yang dapat dibuat pada KTT berikutnya," kata Pompeo.

Stephen Biegun, utusan nuklir AS baru yang mendampingi Mike Pompeo, mengatakan dia menawarkan pada Minggu untuk bertemu dengan mitranya, Wakil Menteri Luar Negeri Choe Son Hui, sesegera mungkin dan mereka sedang berdiskusi mengenai tanggal dan lokasi tertentu.

Seorang tentara Korea Utara sedang menjelaskan kepada para jurnalis proses penghancuran situs uji coba nuklir Punggye-ri di Gunung Mantap, Kamis, 24 Mei 2018. Yonhap via Korea Herald

Perjalanan Pompeo ke Pyongyang, yang keempat tahun ini, menyusul jalan buntu ketika Korea Utara menolak permintaan AS untuk menyerahkan persenjataan nuklirnya, termasuk inventarisasi lengkap senjata dan fasilitasnya.

Keputusan Kim Jong Un merupakan kartu baru Pyongyang yang dimaksudkan untuk meyakinkan pejabat AS di tengah keraguan tentang komitmen perlucutan senjata nuklir.

Pada Mei, Korea Utara mengadakan upacara untuk meledakkan terowongan bawah tanah di wilayah pegunungan Punggye-ri di timur laut, namun penghancuran situs nuklir ini tidak mengundang ahli dari luar negeri.

Baca: Korea Selatan - Korea Utara Mulai Bersihkan Ranjau di Perbatasan

Dilaporkan Yonhap, Mike Pompeo mengindikasikan bahwa dia telah berdiskusi juga tentang masalah verifikasi rencana pembongkaran fasilitas roket jarak jauh Utara dekat perbatasan dengan Cina.

Dalam pembicaraannya dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, bulan lalu, Kim Jong Un setuju untuk menghancurkan fasilitas pengujian mesin rudal dan landasan peluncuran roket di Seohae Satellite Launching Station.

Suasana saat situs uji coba bom nuklir Punggye-ri diledakkan untuk dihancurkan, di Provinsi Hamgyong Utara, Korea Utara, 24 Mei 2018. Pemerintah Korea Utara, yang dipimpin Kim Jong Un, menepati janjinya untuk menghancurkan situs uji coba bom nuklir Punggye-ri sebagai langkah untuk menurunkan ketegangan di Semenanjung Korea. News1/Pool via REUTERS

Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kang Kyung-wha setuju bahwa perjalanan keempat Pompeo ke Korea Utara dalam waktu kurang dari setahun tampaknya berhasil.

Korea Selatan mengharapkan deklarasi akhir resmi Perang Korea 1950-53 pertama, yang diharapkan mendorong Korea Utara untuk menutup secara permanen kompleks nuklirnya di Yongbyon, yang menjadi sumber bahan bakar nuklir.

Baca: Trump Mengaku Jatuh Cinta kepada Kim Jong Un

Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan rencana untuk mengadakan pembicaraan lanjut, namun belum mengumumkan tanggal dan tempat.

Negosiasi akan dipimpin oleh Stephen Biegun, perwakilan khusus Washington untuk Pyongyang, dan Choe Sun-hui, wakil menteri luar negeri Korea Utara, kata Pompeo.

Choe Sun-hui, wakil menteri luar negeri Korea Utara, berkunjung ke Moskow untuk berkonsultasi dengan pejabat senior Rusia dan Cina terkait hasil diskusi pelucutan nuklir dengan Mike Pompeo.

Berita terkait

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

13 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

15 hari lalu

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

Sejumlah fakta terbaru soal dugaan serangan Israel ke Iran, mulai dari fasilitas nuklir hingga kondisi warga Isfahan.

Baca Selengkapnya

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

16 hari lalu

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.

Baca Selengkapnya

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

19 hari lalu

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

26 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

36 hari lalu

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

51 hari lalu

Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

Putin mengancam akan mengerahkan senjata nuklir Rusia bila Barat kirim pasukan ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

53 hari lalu

Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

Rusia siap perang nuklir dengan Barat jika Amerika Serikat nekat mengirim pasukan ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

57 hari lalu

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

Inovasi ini dilatarbelakangi adanya ancaman berintensitas tinggi radioaktif nuklir berbahaya di wilayah Tangerang, Banten, tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat

4 Maret 2024

Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat

Jumlah pasukan yang terlibat dalam latihan militer bersama ini, naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya

Baca Selengkapnya