Rusia Mau Geser Peredaran Dolar AS, Apa Siasat Vladimir Putin?

Rabu, 3 Oktober 2018 10:10 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin memegang teropong untuk menonton latihan militer di tempat pelatihan "Telemba", sekitar 80 kilometer utara kota Chita selama latihan perang Vostok 2018 di Siberia Timur, Rusia, Kamis, 13 September 2018. (Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mendukung penghentian peredaran dolar AS di sektor keuangan negara dari ketergantungan terhadap dolar AS.

Kepala VTB Bank Andrey Kostin mengatakan langkah itu bukan berarti menghapus mata uang dolar Amerika Serikat secara bertahap. Ide de-dolarisasi ekonomi Rusia telah aktif dibahas baru-baru ini karena pengetatan sanksi AS.

Baca: 5 Jurus Rusia untuk Balas Sanksi Amerika, Apa saja?

Dilansir dari Russia Today, 3 Oktober 2018, pada Juli, Kostin, yang merupakan presiden dan ketua dewan manajemen VTB bank terbesar kedua Rusia, mengajukan serangkaian proposal untuk menjauh dari dolar AS dan mempromosikan rubel Rusia di keuangan internasional.

Ilustrasi mata uang asing. (Euro, dolar Hong Kong, dolar A.S., Yen Jepang, Pounsterling Inggris, dan Yuan Cina). REUTERS/Jason Lee

Advertising
Advertising

Pertama, asumsi transisi dipercepat untuk pembayaran dalam mata uang lain ketika melakukan transaksi ekspor-impor dengan negara-negara asing. Mata uang alternatif yang akan digunakan Rusia termasuk euro, yuan Cina dan rubel.

Langkah kedua adalah pendaftaran ulang kepemilikan terbesar di yurisdiksi Rusia. Rencana ini juga menempatkan Eurobonds melalui deposit Rusia, dan lisensi dari semua peserta pasar saham sehingga mereka dapat bertindak dengan aturan yang sama.

Baca: Kena Sanksi Amerika, Rusia: Tinggalkan Dolar Gunakan Rubel

Rusia telah mencari cara untuk mengurangi ketergantungannya pada mata uang AS setelah Amerika Serikat dan sekutunya memberlakukan sanksi terhadap Rusia pada 2014.

Pada Mei, Vladimir Putin mengatakan Rusia tidak lagi dapat mempercayai sistem keuangan yang didominasi dolar AS sejak Amerika Serikat menjatuhkan sanksi sepihak dan melanggar peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Putin menambahkan bahwa monopoli dolar AS tidak aman dan berbahaya bagi ekonomi global.

Direktur Umum Perusahaan Negara Rusia Goznak Arkady Trachuk menunjukkan fitur keamanan pada uang pecahan 100 rubel dengan desain bertema Piala Dunia 2018 saat konferensi pers, di Moskow, Rusia, 22 Mei 2018. REUTERS/Sergei Karpukhin

Dilansir dari Financial Times, Dmitry Peskov, juru bicara Vladimir Putin, mengatakan bahwa Putin adalah pendukung lama gagasan itu tetapi memperingatkan bahwa prosesnya akan sangat panjang dan teliti.

Diskusi tentang perlunya de-dolarisasi ekonomi Rusia semakin intensif setelah RUU diperkenalkan ke Kongres pada bulan Agustus dengan berbagai langkah yang menargetkan lembaga keuangan Rusia.

Baca: Ini Balasan Rusia Atas Sanksi Terbaru Amerika

Kementerian Keuangan Rusia telah mendukung rencana Kostin, dengan kepala Kementerian Pembangunan Ekonomi dan Perdagangan, Maxim Oreshkin, yang mencatat bahwa peran mata uang AS sudah semakin berkurang. Bank Sentral Rusia sudah mengejar kebijakan menggeser dolar AS dan mengatakan akan terus berlanjut.

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

21 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya