Usai Badai Florence, North Carolina Diserang Wabah Nyamuk

Senin, 1 Oktober 2018 06:00 WIB

Ilustrasi - Nyamuk Aedes Aegypti. Kendalikan DBD, UGM lepas nyamuk Aedes Aegypti yang disuntik bakteri. SHUTTERSTOCK KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Jakarta - Wabah nyamuk mulai menyerang sejumlah wilayah North Carolina, Amerika Serikat usai diterjang badai Florence.

Badai Florence menyebabkan banjir dan genangan air di banyak wilayah negara bagian, dan genangan air ini menciptakan tempat berkembang biak bagi "Gallinippers" sejenis nyamuk yang bisa tiga kali lebih besar dari ukuran nyamuk biasa.

Baca: Pendeta Ini Ajak Pengikutnya Berdoa Usir Topan Florence dari AS

Dilansir dari Newsweek, 30 September 2018, seorang warga setempat, Cassie Vadovsky, mengatakan bahwa dia diserang oleh segerombolan nyamuk ketika dia kembali ke rumah bersama putrinya yang berumur empat tahun pada Selasa lalu.

"Saya pikir mobil saya mengganggu mereka. Saya menunggu mereka untuk tenang sebelum saya membawa anak-anak dan berlari ke dalam rumah," kata Cassie.

Advertising
Advertising

Ribuan bangkai ikan menagmbang di tepi Danau Greenfield setelah badai Florence melanda North Carolina, Ahad, 23 September 2018. Matt Born/The Star-News via AP

Ahli entomologi NOrth Carolina State University (NCSU) Michael Waldvogel mengatakan pada WITN bahwa jentik nyamuk memakan hewan air sebesar kecebong dan betinanya tumbuh untuk menghisap darah manusia atau mamalia lain.

Dari 61 spesies nyamuk di North Carolina, profesor entomologi NCSU, Michael Reiskind, mengatakan bahwa 15 hingga 20 spesies akan sangat responsif terhadap banjir, menyebabkan nyamuk besar mengerumuni penduduk. Setelah banjir terjadi, telur menetas dan pertumbuhan populasi yang cepat terjadi.

Reiskind juga mengatakan bahwa satu atau dua lapis pakaian katun mungkin tidak menghentikan gigitan nyamuk. Karena ukuran tubuh nyamuk yang besar, penduduk bahkan mengira nyamuk ini hanya segerombolan lebah.

Nyamuk Gallinippers [Heavy.com]

Menanggapi serangan nyamuk, Gubernur North Carolina, Roy Cooper menganggarkan US$ 4 juta untuk mendanai upaya pengendalian nyamuk. Dalam siaran pers, Cooper mendaftarkan 27 daerah yang paling terdampak, yang akan menerima bantuan.

Metode penyemprotan akan bervariasi dari setiap daerah, dengan beberapa melakukan penyemprotan udara sementara yang lain menggunakan truk besar yang berkeliling di jalan.

Baca: 3 Fakta Topan Florence yang Hantam Amerika Serikat

Para ahli nyamuk percaya bahwa ketika cuaca negara semakin dingin, wabah nyamuk akan mereda.

Meskipun ukuran nyamuk jauh lebih besar, Reiskind mengatakan nyamuk jenis ini tidak menimbulkan lebih banyak ancaman terhadap manusia daripada nyamuk berukuran biasa.

"Mereka bukan nyamuk yang terpapar radioaktif atau dimodifikasi secara genetis atau beberapa spesies eksotis, ini hanya wabah setelah terjangan badai Florence," papar Reiskind.

Berita terkait

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

19 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

27 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

47 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

48 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

54 hari lalu

Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

Dalam kurun waktu dua bulan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mencatat 302 kasus DBD.

Baca Selengkapnya

Kasus DBD DKI Jakarta: Imbauan Heru untuk Mengenakan Pakaian Panjang Anak hingga Pengaruh Musim Pancaroba

58 hari lalu

Kasus DBD DKI Jakarta: Imbauan Heru untuk Mengenakan Pakaian Panjang Anak hingga Pengaruh Musim Pancaroba

iDI mengingatkan, sampai sekitar Juni rentan kenaikan kasus DBD dipengaruhi cuaca

Baca Selengkapnya

Saat Musim Hujan, Serangga Apa Saja yang Berkeliaran?

2 Februari 2024

Saat Musim Hujan, Serangga Apa Saja yang Berkeliaran?

Semut api, laron, dan nyamuk serangga yang merespons perubahan cuaca selama musim hujan.

Baca Selengkapnya

Nyamuk Diklaim Bisa Diusir dengan Perangkat Suara, Bagaimana Bukti Ilmiahnya?

20 Desember 2023

Nyamuk Diklaim Bisa Diusir dengan Perangkat Suara, Bagaimana Bukti Ilmiahnya?

Meskipun banyak aplikasi yang mengklaim dapat mengusir nyamuk dengan suara khusus, namun klaim tersebut tidak didukung oleh bukti ilmiah.

Baca Selengkapnya

Lakukan Cara Ini untuk Membasmi Jentik Nyamuk

14 Desember 2023

Lakukan Cara Ini untuk Membasmi Jentik Nyamuk

Tidak hanya nyamuk, jentik nyamuk juga menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Berikut cara membasminya.

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Islandia, Tidak Ada Nyamuk hingga Negara Demokrasi Tertua

9 Desember 2023

5 Keunikan Islandia, Tidak Ada Nyamuk hingga Negara Demokrasi Tertua

Mengapa tak ada nyamuk di Islandia? Berikut beberapa fakta unik tentang negara Pulau Es ini. Apa saja?

Baca Selengkapnya