Korea Utara Tuntut Jepang Minta Maaf Karena Jajah Korea

Rabu, 26 September 2018 21:00 WIB

Seorang pria melihat sebuah monitor jalanan yang menunjukkan Presiden Korea Utara, Kim Jong-un terkait peluncuran rudal Korea Utara, di Tokyo, Jepang, 29 November 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Media Korea Utara kembali menuntut permintaan maaf dan kompensasi Jepang atas penjajahannya terhadap wilayah semenanjung Korea selama Perang Dunia II.

Dilaporkan United Press International pada 26 September 2018, Rodong Sinmun, surat kabar Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara, melakukan seruan di tengah pembicaraan yang berkembang tentang rencana pertemuan Kim Jong Un dan Shinzo Abe yang bertujuan meningkatkan hubungan bilateral.

Baca: Cegat Nuklir Korea Utara, Jepang Beli Radar Rp 28 Triliun dari AS

"Orang-orang kami belum melupakan dosa masa lalu yang dilakukan oleh Jepang bahkan untuk sesaat," kata surat kabar itu.

"Tanpa pertobatan, permintaan maaf dan kompensasi untuk dosa masa lalu, (Jepang) tidak akan dapat hidup dengan percaya diri di komunitas internasional," jelas laporan Rodong Sinmun.

Advertising
Advertising

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan). Reuters via Nikkei Asian Review

Surat kabar itu juga menyuarakan ketidaknyamanan atas niat Jepang untuk memperbarui persenjataan yang lebih berat yang menurut para pengamat ditujukan untuk melawan ancaman militer Korea Utara.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengisyaratkan kesediaannya untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un untuk membahas masalah lama, yakni warga negara Jepang yang diculik oleh Korea Utara.

Baca: Masih Takut Rudal Korea Utara, Jepang Mau Borong Senjata AS

"Untuk menyelesaikan masalah penculikan, saya juga siap untuk memecahkan cengkeraman ketidakpercayaan bersama dengan Korea Utara, memulai dengan awal yang baru dan bertemu langsung dengan Ketua Kim Jong Un," kata Abe saat berpidato di sidang umum PBB, dikutip dari France24.

"Tetapi jika kita ingin memilikinya, maka saya memutuskan bahwa itu harus berkontribusi pada resolusi masalah penculikan," lanjut Abe.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, berpidato selama sidang ke-73 Majelis Umum PBB di New York, AS, Selasa 25 September 2018. [REUTERS]

Korea Utara menculik sejumlah warga Jepang pada 1970-an dan 1980-an untuk melatih mata-mata Korea Utara mempelajari bahasa dan budaya Jepang.

Perdana Menteri Jepang saat itu, Junichiro Koizumi melakukan perjalanan ke Pyongyang pada 2002 dan 2004 untuk memulihkan hubungan dengan ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il, dan diberitahu oleh Korea Utara bahwa korban penculikan yang tersisa telah meninggal, namun klaim ini ditolak oleh anggota keluarga dan aktivis Jepang.

Baca: Kim Jong Un Sepakat Tutup Situs Peluncuran Rudal

Media Pyongyang berpendapat bahwa Tokyo pertama-tama harus mengambil langkah untuk sepenuhnya menebus kesalahan masa lalu dan membuat kompensasi. Jepang menjajah semenanjung Korea dari 1910-1945.

Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong-ho, saat ini berada di New York untuk sidang Majelis Umum PBB. Diyakni ia akan bertemu dengan mitranya, Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono, selama di New York.

Berita terkait

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

11 jam lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

23 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

2 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

2 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

3 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

3 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya