Polisi Thailand Serahkan 100 Kg Ganja Sitaan untuk Medis

Selasa, 25 September 2018 20:45 WIB

Polisi Thailand membawa 100 kilogram ganja yang disita sebelum konferensi pers di Bangkok, Thailand, Selasa, 25 September 2018. Polisi Thailand menyerahkan sekitar 100 kilogram ganja yang disita untuk digunakan dalam penelitian medis. (Foto AP / Sakchai Lalit)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Thailand menyerahkan sekitar 100 kilogram ganja yang disita untuk penelitian medis menyusul rencana pemerintah memproduksi obat-obatan berbasis ganja.

Sophon Mekthon, ketua Organisasi Farmasi Pemerintah, dilansir dari Associated Press, 25 September 2018, mengatakan para peneliti memilih ganja berkualitas tinggi dari polisi untuk melakukan penelitian medis, memilih sejumlah ganja impor yang disita dan mengambil beberapa ganja lokal yang baru-baru ini disita polisi.

Baca: Kanada Akan Perbolehkan Polisi Hisap Ganja Saat Libur

Dia mengatakan ganja bervariasi dalam kualitas dan jenis sehingga peneliti dapat mengamati karakteristik mana yang paling cocok untuk tujuan pengobatan.

"Organisasi Farmasi Pemerintah bermaksud untuk menggunakan ganja, yang merupakan tanaman yang tumbuh subur di Thailand, untuk penelitian medis dan untuk mengembangkannya menjadi ekstrak ganja medis dan produk farmasi lainnya dengan kualitas standar," kata Sophon. Organisasi Farmasi berharap bisa membuat obat berbahan ganja untuk mengganti jenis obat lain yang mahal.

Advertising
Advertising

Polisi Thailand menjaga 100 kilogram ganja yang disita sebelum konferensi pers Bangkok, Thailand, Selasa, 25 September 2018. Polisi Thailand menyerahkan sekitar 100 kilogram ganja yang disita untuk digunakan dalam penelitian medis. (Foto AP / Sakchai Lalit)

Sophon mengatakan sekitar 100 kilogram ganja yang diterima pada Selasa 25 September dapat menghasilkan sekitar 10 hingga 15 liter ekstrak ganja yang terkonsentrasi yang dapat digunakan untuk penelitian dan sebagai obat.

"Kami akan menggunakannya untuk tujuan medis dan kami akan mengendalikannya dengan aman," kata Sophon.

Baca: Unik, Restoran Ini Bius Lobster dengan Ganja Sebelum Dimasak

Ganja masih ilegal di bawah hukum Thailand, termasuk pengujian pada manusia, tetapi pejabat mengantisipasi bahwa amandemen hukum bisa segera diberlakukan.

Badan legislatif pemerintah telah mengadakan beberapa pembicaraan tentang apakah ganja dihapus dari daftar narkotika ilegal untuk memungkinkan penelitian dan produksi ganja medis.

Wakil Perdana Menteri Thailand ACM Prajin Juntong sedang mencari kemungkinan Pasal 44 yang diminta sebagai sarana untuk mengajukan RUU ganja untuk medis.

Pejabat Thailand menunjukkan beberapa ganja sebelum konferensi pers Bangkok, Thailand, Selasa, 25 September 2018. Polisi Thailand menyerahkan sekitar 100 kilogram ganja yang disita untuk digunakan dalam penelitian medis. (Foto AP / Sakchai Lalit)

Prajin, yang juga menteri kehakiman, melontarkan gagasan itu di tengah kekhawatiran bahwa RUU itu mungkin tidak lolos melalui Majelis Legislatif Nasional (NLA) selama masa pemerintahan ini, seperti dilansir The Nation.

Sejak 2017, Thailand telah mengizinkan penelitian tentang ganja untuk keperluan medis. Meskipun hasil penelitian siap untuk diuji, hambatan hukum yang ada menghentikan tes dari yang dilakukan pada subyek manusia.

Organisasi Farmasi Pemerintah (GPO) hari ini akan secara resmi menerima ganja yang akan digunakan untuk penelitian dan pengembangan sebagai persiapan bahwa medis akan segera dilegalkan.

Baca: Di Kanada, Coca Cola Mau Jual Minuman Ganja

Withoon Danwiboon, direktur pelaksana Organisasi Farmasi Pemerintah, mengatakan para peneliti juga akan melihat kerja kelompok penelitian lain untuk memilih dan mengembangkan ekstrak ganja yang kuat dan dapat secara efektif menghasilkan cukup banyak komponen kimia yang dapat diekstraksi untuk tujuan pengobatan.

Dia mengatakan ada rencana untuk membuat berbagai bentuk produk farmasi berbasis ganja seperti tetes sublingual, tambalan transdermal, supositoria, krim dan kapsul.

Ini adalah pertama kalinya polisi Thailand secara resmi menyerahkan obat-obatan yang disita ke lembaga pemerintah lainnya. Kepolisian Thailand biasanya membakar semua narkotika ilegal termasuk ganja yang disita pada 26 Juni setiap tahun, untuk menandai Hari Internasional Melawan Penyalahgunaan Narkoba dan Peredaran Gelap.

Berita terkait

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

10 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

14 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

3 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

5 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

6 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya