PM Selandia Baru Bawa Bayi dan Suami ke Sidang Umum PBB

Selasa, 25 September 2018 10:56 WIB

PM Selandia Baru menghadiri sidang paripurna PBB di New York bersama bayi dan suaminya. [ THE NATIONAL | REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Selandia Baru, yang menjadi terkenal di dunia internasional karena melahirkan di saat bertugas, kembali menuai perhatian dengan membawa bayi perempuannya yang berusia tiga bulan, Neve, untuk ikut serta dalam sidang umum PBB.

Jacinda Ardern, 38, merupakan pemimpin dunia kedua yang pernah melahirkan saat sedang bertugas. Pemimpin pertama adalah Benazir Bhutto, mantan PM Pakistan ketika melahirkan putrinya di tahun 1990.

Baca: PM Selandia Baru Melahirkan, Kedua di Dunia Setelah Benazir

Ardern tertangkap kamera sedang mencium dan mengayun Neve ke atas dan ke bawah di aula pertemuan utama. Di sebelahnya duduk suaminya, Clarke Gayford. Mereka menghadiri pertemuan paripurna PBB yang dikenal sebagai Nelson Mandela Peace Summit.

Gayford, yang berprofesi sebagai pembawa acara memancing dan yang juga berencana untuk menjadi pengasuh utama bagi putri mereka, mengunggah foto identitas diplomatik PBB untuk bayinya yang diklasifikasi sebagai “Bayi Pertama Selandia Baru” di jejaring sosial Twitter.

“Saya berharap, saya dapat mengabadikan pandangan mengejutkan dari delegasi Jepang pada rapat kemarin di PBB, khususnya pada saat ia berjalan menuju ke ruang rapat dan melihat istri saya yang sedang menggantikan popok anak kami. Suatu momen yang besar untuk tanggal 21,” tulisnya.

Advertising
Advertising

Ardern menjadi perdana menteri pada Oktober, yaitu tiga bulan setelah mengambil alih Partai Buruh karena melemahnya suara partai tersebut dalam pemilihan. Ia kembali bekerja bulan lalu setelah mengambil cuti melahirkan selama enam minggu.

Ardern telah mengumumkan bahwa ia akan melakukan perjalanan ke PBB di New York bersama keluarganya. Sebelumnya pada hari Senin, ia menyampaikan pengumuman tersebut pada saat peluncuran acara Minggu Iklim tahunan.

Baca: Ketika perempuan PM Selandia Baru hadapi para lelaki pemimpin di APEC

Kehamilan, masa-masa menjadi seorang ibu dan koalisi pemerintahannya telah membuatnya menjadi representasi dari feminisme dengan latar belakang gerakan #MeToo di Amerika Serikat, di mana ia juga mengambil bagian dalam kemunculannya di serangkaian media.

“Saya harus katakan bahwa rasanya pada saat itu setara!” guraunya pada The Today Show, program pagi utama di NBC News, ketika ditanya mana yang lebih susah – membawa bayi berusia tiga bulan pada penerbangan 17 jam atau memerintah suatu negara.

THE NATIONAL | NEWS.COM.AU | SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

1 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

1 hari lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

1 hari lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

3 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

4 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

4 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

4 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya