Jack Ma Batal Janjikan 1 Juta Lapangan Kerja di AS, Kenapa?

Jumat, 21 September 2018 09:10 WIB

Bos Alibaba Group, Jack Ma, hadir sebagai bentuk dukungan terhadap Asian Games 2022, yang akan digelar di lokasi markas Alibaba Group di Hangzhou, Cina. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha Jack Ma mengatakan perusahaannya tidak dapat lagi memenuhi janjinya untuk menciptakan 1 juta lapangan kerja di Amerika Serikat setelah meningkatnya ketegangan perang dagang antara Cina dan AS.

Jack Ma telah memperingatkan bahwa perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia dapat berlangsung beberapa dekade dan bahwa Cina harus memfokuskan ekspor pada rute perdagangan "Jalur Sutra", yang meliputi Afrika, Asia Tenggara dan Eropa, seperti dilaporkan Reuters, 21 September 2018.

Baca: Jack Ma Sayangkan Perang Dagang Amerika, Minta Cina Fokus Ekspor

Jack Ma bertemu Presiden AS Donald Trump dua tahun lalu dan menyusun rencana raksasa e-commerce Cina untuk membawa satu juta lapangan kerja dalam bisnis kecil di AS yang akan diakomodasi oleh perusahaannya untuk dijual kepada konsumen Cina selama lima tahun ke depan.

Jack Ma dan Daniel Zhang (kanan), Chairman of the Board Alibaba Group yang baru. qz.com

Advertising
Advertising

"Komitmen ini didasarkan pada hubungan kerjasama yang baik antara Cina-AS dan misi dari perdagangan bilateral," kata Jack Ma.

"Situasi saat ini telah menghancurkan janji awal. Tidak ada cara untuk mewujudkan janji itu," tutur Ma.

Meskipun Jack Ma belum menjelaskan secara rinci bagaimana ia akan menciptakan lapangan kerja di AS, ia mengatakan bahwa ia ingin mendorong usaha kecil Amerika Serikat untuk berjualan di pasar Alibaba, Tmall dan Taobao, dengan alasan bahwa setiap pengusaha baru yang bergabung dengan perusahaannya harus mempekerjakan seseorang untuk mengelola penjualan tambahan.

Investor tampak tidak terpengaruh oleh komentar Jack Ma, dengan saham Alibaba ditutup naik 3,8 persen pada Rabu 210 September.

"Persaingan disukai AS, namun Cina lebih menyukai harmoni, mereka adalah dua budaya yang berbeda," kata Jack Ma.

" Dalam jangka pendek, komunitas bisnis di Cina, AS, Eropa semua akan mendapat masalah," kata Ma, "Hal ini akan berlangsung lama. Jika Anda menginginkan solusi jangka pendek, tidak ada solusi," kata Ma seperti dikutip CBS News.

"Kita harus bekerja lebih banyak fokus di Afrika, Asia Tenggara, Eropa," kata Ma.

Baca: Perang Dagang, Cina Akan Pangkas Tarif Impor Negara-negara Mitra

Jack Ma yang akan mundur sebagai ketua Alibaba dalam setahun ke depan, memperkirakan perang dagang akan menyebabkan kekacauan bagi semua pihak yang terlibat.

Selain membatalkan janji lapangan kerja di Amerika Serikat, Jack Ma Juga mengungkapkan perang dagang melalui tarif impor Amerika Serikat pada ratusan miliar dolar produk Cina dapat mendorong Cina untuk mengekspor ke tempat lain.

Berita terkait

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

9 jam lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

1 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

2 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

2 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

3 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya