Open House Istana Elysee Prancis, Ada Apa Saja di dalam Istana?
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Minggu, 16 September 2018 16:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Istana kepresidenan Prancis, Istana Elysee, memiliki koleksi 14.000 botol anggur untuk presiden Prancis yang dianggap sangat berharga, dan hanya beberapa orang diizinkan memasuki ruang bawah tanah tempat anggur ini disimpan.
Selain anggur, ada hal unik lain dari Istana Elysee yakni koki presiden menggunakan panci tembaga berusia 150 tahun untuk memasak.
Baca: Emmanuel Macron Gelar Festival Musik di Istana Presiden Prancis
Bunga-bunga yang dipajang di istana kepresidenan juga hanya disimpan beberapa jam saja, dan harus diganti setelah melewati masa mekar.
Dilansir dari Associated Press, 16 September 2018, Istana Elysee dibuka untuk publik pada Sabtu 15 September, ketika istana presiden Prancis sejak 1848 biasanya tertutup untku umum dan hanya sekelompok kecil warga yang beruntung bisa berkunjung ke dalam istana. Sekitar 340 orang terdaftar di situs web Elysee untuk mengunjungi istana.
Beberapa ratus orang diundang ke dalam untuk melihat ruang dapur, ruang bawah tanah, dan ruang bunga di Elysee pada Sabtu dan Minggu sebagai bagian dari Hari Warisan Eropa.
Tur di istana kepresidenan Prancis ini termasuk kesempatan untuk membeli suvenir dari butik baru untuk membantu membiayai renovasi istana yang diperkirakan menelan biaya 100 juta euro atau Rp 1,7 triliun selama tujuh tahun ke depan.
Ruang bawah tanah ada di bawah kantor Presiden Emmanuel Macron dan ruang resepsi dengan dekorasi keemasan abad ke-18 di Elysee, yang dihuni sekelompok staf. Mereka bekerja tidak terlihat di labirin koridor dan kamar sempit dengan cahaya lampu dengan dinding abu-abu dan krem.
Staf dapur terdiri dari 28 orang, ditambah staf magang, dan menghidangkan sekitar 92.000-95.000 makanan per tahun. Mereka memasak setiap hari untuk Macron dan Brigitte, istrinya, serta untuk beberapa karyawan Elysee, dan menangani makan malam resmi, acara-acara besar seperti resepsi di Chateau of Versailles di barat Paris dan menyiapkan makanan di pesawat untuk pesawat kepresidenan.
Selera dan menu kepresidenan tetap menjadi salah satu rahasia terbaik yang disimpan di Elysee.
Saat ditanya, Chef Guillaume Gomez tidak menjawab pertanyaan tentang makanan Macrons. Namun Emmanuel Macron pernah mengatakan hidangan favoritnya adalah blanquette de veau, rebusan daging sapi tradisional dalam saus putih krem.
"Tidak seperti restoran, kami bekerja setiap hari dengan musim, kegiatan dan agenda presiden," kata Gomez.
Dapur bawah tanah Istana Elysee dulunya adalah kandang kuda, namun dialihfungsikan pada akhir abad ke-19 dan direnovasi pada 1989.
Satu set panci dan wajan tembaga penuh dari 1845-1865 menggantung di dinding dan digunakan setiap hari.
Gomez mengatakan tembaga akan berkorosi jika panci tidak digunakan.
"Jika tidak digunakan: dipanaskan, didinginkan, dipanaskan, didinginkan, maka panci akan berkarat," katanya.
Dari dapur, koridor gelap mengarah ke salah satu tempat paling rahasia di Elysee, yakni gudang anggur.
Ruang pertama menyajikan pilihan anggur klasik untuk makan siang dan makan malam. Ruang bawah tanah kedua, jauh lebih besar, dilindungi oleh pintu yang terkunci. Botol berkualitas lebih tinggi disimpan di sana dan semua pengunjung dilarang masuk.
Kepala sommelier (penjaga dan pengawas gudang anggur) bertugas memilih anggur yang sesuai dengan menu koki dan vintages (proses memetik buah anggur) terbaik untuk menggantikannya, yang diproduksi secara eksklusif di Prancis.
Baca: Prancis Mengakui Menyiksa Pejuang Kemerdekaan Aljazair
Beberapa koridor bawah tanah tampak seperti labirin bagi yang pertama kali masuk, tapi aroma bunga menandai bahwa ruang bunga sudah dekat.
Tiga orang menyiapkan meja bunga yang kemudian akan secara sistematis digunakan kembali dengan karangan bunga lainnya. Bunganya hanya ditampilkan ketika diperlukan untuk suatu acara, dan kemudian segera kembali ke penyimpanan dingin di ruang bawah tanah Elysee. Bunga berasal dari Prancis dan produsen lain seperti Belanda dan Ekuador.
Marianne Fuseau, kepala pengurus bunga, menjelaskan bahwa bunga-bunga dicocokkan sesuai taplak meja dan peralatan makan untuk menghindari kesan tidak enak.
Dia juga memeriksa warna-warna yang tidak berbenturan dengan pakaian yang dikenakan oleh kepala tamu yang berkunjung. Dia menggunakan mawar tetapi menghindari bunga lili, terlalu harum, dan mimosa, karena mereka dapat memancing reaksi alergi.
Hari Warisan Eropa, juga disebut Heritage Open Days, diadakan setiap September, dengan banyak monumen dan situs di seluruh benua terbuka untuk umum secara gratis. Program ini diluncurkan oleh Dewan Eropa pada tahun 1985, dan pada 1999 Uni Eropa bergabung.
Lihat foto: Suasana Open House di Istana Elysee Prancis
Kantor kepresidenan Prancis baru saja membuka butik online yang menjual mug bermerek, pena, T-shirt dan produk lainnya. Ada pula jam tangan dengan gelang merah-putih-biru dan tas jinjing bertuliskan "Premiere Dame" (Ibu Negara) adalah salah satu barang yang dijual. Semua barang yang dijual ini dibuat di Prancis dan untuk membantu membiayai renovasi istana Elysee.