Data Pelanggan Dibobol, British Airways Terancam Didenda Rp 9 T

Minggu, 9 September 2018 06:00 WIB

Maskapai Inggris, British Airways memperkenalkan rute London-Washington nonstop dengan pesawat Airbus A380 pada 2 Oktober 2014. Mark Wilson/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan asal Inggris, British Airways, terancam didenda triliunan Rupiah setelah ratusan ribu data pelanggannya dibobol.

Ribuan pelanggan Britis Airways harus memblokir kartu kredit mereka setelah peretasan data yang terjadi selama 15 hari, yang menyebabkan data 380.000 pelanggannya dicuri.

Baca: British Airways Diretas, 38 Ribu Kartu Kredit Pelanggan Dibobol

Peretas memperoleh rincian data kartu kredit yang cukup untuk menggunakannya, dan perusahaan itu sekarang menghadapi denda sekitar 500 juta Poundsterling atau sekitar Rp 9,5 triliun (kurs Rp 19.156) atas kelalaiannya, sementara pihak perusahaan masih menyelidiki peretasan ini.

Pembobolan data British Airways terjadi setelah pengenalan Undang-Undang Perlindungan Data baru, yang mencakup ketentuan Peraturan Perlindungan Data Umum Eropa (GDPR).

Advertising
Advertising

Berdasarkan peraturan baru, penalti maksimum untuk sebuah perusahaan yang terkena pelanggaran data adalah denda sebesar 17 juta Poundsterling (Rp 325 miliar) atau 4 persen dari omset global.

Orang-orang tidur di samping barang bawaan mereka di Terminal 5 Heathrow di London, Inggris, 28 Mei 2017. Ribuan penumpang terlantar setelah maskapai British Airways menunda beberapa penerbangan dari dua bandara terbesar Inggris setelah kegagalan sistem komputer. REUTERS/Neil Hall

Pada 31 Desember 2017, total pendapatan British Airways adalah 12,2 miliar Poundsterling atau Rp 233 triliun, yang berarti perusahaan bisa dikenai denda sekitar 500 juta Poundsterling (Rp 9,5 triliun) jika Kantor Komisi Informasi (ICO) mengambil tindakan.

Beberapa pihak telah dihubungi tentang peretasan data, termasuk Badan Kejahatan Nasional, Pusat Keamanan Maya Nasional dan ICO.

"British Airways telah membuat kami sadar akan sebuah insiden dan kami sedang membuat pertanyaan," kata juru bicara ICO.

Ketua dan kepala eksekutif British Airways, Alex Cruz, meminta maaf atas pembobolan tersebutdan berjanji untuk memberi kompensasi kepada pelanggan yang terpengaruh secara finansial.

Sejumlah pesawat tua milik British Airways dan Air New Zealand Boeing 747-400s yang sudah tak terpakai berada di Victorville, California, 13 Maret 2015. REUTERS/Lucy Nicholson

Kini British Airways sedang menyelidiki pelanggaran, yang berlangsung dari pukul 23.00 pada 21 Agustus hingga pukul 21.45 pada hari Rabu 5September.

Peretasan ini juga menyebabkan 75.000 penumpang terlantar setelah British Airways terpaksa membatalkan hampir 726 penerbangan selama tiga hari.

Baca: Senior Awak British Airways Jajakan Seks sebagai Usaha Sampingan

Ada laporan bank dibanjiri pengaduan dari nasabah, sementara beberapa pelanggan British Airways mengatakan mereka harus memblokir kartu kredit mereka.

Berita terkait

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

5 jam lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

2 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

21 hari lalu

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

Apa saja upaya penggembosan yang dilancarkan menjelang demo 11 April 2022? Salah satu tuntutan mahasiswa saat itu tolak Jokowi 3 periode.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

22 hari lalu

Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina

Baca Selengkapnya

Dua Pesawat Bertabrakan di Bandara London

24 hari lalu

Dua Pesawat Bertabrakan di Bandara London

Dua pesawat di Bandara Heathrow, London, bertabrakan. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

35 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

37 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

41 hari lalu

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

Recorded Future mengungkap beberapa modus kejahatan berbasis AI. Pelaku semakin berani memakai deepfake.

Baca Selengkapnya