Israel Usir Suku Badui di Tepi Barat Palestina

Reporter

Tempo.co

Jumat, 7 September 2018 11:30 WIB

Desa Bedouin di Tepi Barat, Palestina digusur karena kalah banding di pengadilan Israel. Sumber: Reuters/RT.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan tinggi Israel 'melegalkan' pengusiran suku pengembara Badui di Desa Khan al-Ahmar, Tepi Barat, Palestina, melalui putusan banding yang menolak gugatan penduduk Badui. Atas putusan itu, maka proses penghancuran bangunan bisa dilakukan.

Suku Badui hidup berpindah-pindah sambil mengembalakan hewan ternak.

Baca: Israel Membangun 400 Rumah Baru di Tepi Barat Palestina

Sejumlah otoritas Palestina kecewa dengan putusan itu dan menyerukan komunitas dunia agar melakukan intervensi. Israel mengatakan desa itu dibangun tanpa izin pemerintah Israel, sedangkan masyarakat Badui mengatakan mustahil izin itu bisa diterbitkan oleh Israel.

Dengan putusan pengadilan itu, maka pemerintah Israel berencana meratakan tempat tinggal penduduk Badui. Di wilayah tersebut ada sekitar 180 penduduk yang lebih dari separuh jumlah itu adalah anak-anak.

Advertising
Advertising

"Komunitas internasional jangan hanya mengeluarkan kecaman yang tidak efektif dan melakukan intervensi secepatnya untuk mempertahankan sistem hukum dan pertahanan manusia," tulis pemerintah Palestina.

Baca: Setelah Trump Ubah Status Yerusalem, Lalu Status Tepi Barat?

Dikutip dari RT.com pada Jumat, 7 September 2018, pengadilan tinggi Israel menjatuhkan putusan pada Rabu, 5 September 2018 dan segera menuai kecaman dari PBB, lembaga tinggi Uni Eropa dan Amnesti Internasional.

Otoritas Palestina sangat yakin putusan ini ditujukan untuk menerapkan proyek bernama E1, yang dirancang untuk menciptakan sebuah kawasan pemukiman di sekitar Yerusalem Timur. Putusan pengadilan ini pun memupuskan harapan membangun Palestina sebagai negara yang merdeka.

Masih belum diketahui kemana penduduk Badui di Desa Khan al-Ahmar, Tepi Barat, Palestina akan dipindah menyusul tempat alternatif yang disarankan Israel telah ditolak oleh penduduk desa. Diantara tempat yang dipilihkan adalah sebuah wilayah dekat tempat pembuangan sampah akhir di kota Abu Dis dan beberapa wilayah di sebuah gurun selatan-barat Jericho, yang tidak layak sebagai tempat tinggal bagi masyarakat yang memiliki hewan ternak dan perlu lahan hijau untuk menggembala.

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

58 menit lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

1 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

3 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

4 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

6 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

7 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

9 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

17 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

20 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

21 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya