Dulu Puji Adolf Hitler, Di Israel Duterte Kecam Hitler

Rabu, 5 September 2018 11:00 WIB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan putrinya Sarah mengisi buku tamu di Museum Peringatan Holocaust, Yad Vashem [Times of Israel]

TEMPO.CO, Jakarta - Saat mengunjungi museum peringatan Holocaust di Israel, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menyatakan Adolf Hitler adalah orang gila. Pernyataan ini berbanding terbalik dengan pernyataannya sebelumnya yang menyamakan dirinya dengan Hitler.

Dilaporkan Time.com, 5 September 2018, Rodrigo Duterte, yang tengah melakukan kunjungan pertamanya ke Israel, menyesali genosida 6 juta orang Yahudi selama Perang Dunia II saat ia melakukan tur ke Yad Vashem.

Baca: Presiden Duterte Ingin Basmi Narkoba Seperti Nazi Hitler

Sebelumnya Duterte pernah menyatakan dirinya dengan Hitler dengan membandingkan pemusnahan pengedar narkoba seperti pembunuhan Nazi terhadap orang Yahudi.

Presiden Rodrigo Duterte di Museum Peringatan Holocaust Yad Vashem, Israel. [Times of Israel]

Advertising
Advertising

Dua tahun lalu, dia memicu kontroversi ketika dia mengatakan dia senang oleh kritikus yang memanggilnya "sepupu Hitler" karena dia sangat senang membantai jutaan pengguna narkoba. Duterte kemudian meminta maaf atas pernyataannya, setelah dikritik tidak pantas dan sangat menyinggung.

"Saya tidak pernah bisa membayangkan bagaimana menyaksikan seorang manusia pergi ke tempat pembantaian, membunuh lelaki tua, perempuan, pria, anak-anak dan ibu," kata Duterte.

Baca: Di Israel, Asisten Minta Duterte Berhenti Ucapkan Sumpah Serapah

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga dikritik karena merangkul Duterte, yang juga menyebut Presiden Donald Trump seorang teman. Surat kabar Israel Haaretz menuduh Netanyahu mengabaikan pelanggaran HAM Duterte demi peluang untuk kesepakatan senjata dan kontrak pertahanan.

Sementara dalam sebuah pertemuan dengan Duterte, Presiden Israel, Reuven Rivlin, mengingatkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte bahwa Adolf Hitler sebagai "iblis di muka bumi".

"Kami ingin Anda tahu bahwa tidak hanya orang-orang Yahudi tetapi orang-orang merdeka pada waktu itu, semua yang memiliki kemanusiaan, menganggap bahwa pemimpin Nazi, orang-orang Nazi, dna Hitler adalah jelmaan iblis. Dia adalah iblis di muka Bumi," kata Rivlin kepada Duterte, seperti dikutip dari Rappler.

Museum Yad Vashem [www.yadvashem.org]

Rivlin juga menceritakan tentang peristiwa Holocaust kepada Duterte setelah mengunjungi Museum Holocaust.

"Mungkin Anda telah menyadari perasaan ketika Anda mengunjungi museum Yad Vashem di Yerusalem, untuk benar-benar merasakan atmosfer dan merasakan semua orang yang menjadi bagian dari bencana yang terjadi di dunia antara 1939 dan 1945," kata Rivlin.

Baca: Batalkan Amnesti, Duterte Perintahkan Penangkapan Senat Oposisi

Ketika Rodrigo Duterte dan Rivlin bertemu, para pengunjuk rasa berkumpul di luar kediaman Presiden yang menyampaikan slogan berbunyi "Hentikan pembunuhan!" dan "Hentikan genosida".

Kunjungan pertama Rodrigo Duterte ke Israel menimbulkan kontroversial. Duterte yang baru pertama kali menginjakkan kaki di tanah suci Yerusalem juga menyebabkan kemarahan di antara beberapa orang Yahudi, surat kabar, anggota parlemen, pendukung hak asasi manusia dan pengusaha Israel.

Berita terkait

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

5 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

5 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

6 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

6 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

7 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

7 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

8 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

8 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

8 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

9 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya