Spanyol Batalkan Penjualan Ratusan Senjata ke Arab Saudi
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 5 September 2018 05:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Spanyol membatalkan penjualan 400 unit bom presisi ke Arab Saudi. Pembatalan dilakukan di tengah-tengah kekhawatiran senjata-senjata itu akan digunakan oleh Riyadh untuk memerangi kelompok pemberontak Houthi di Yaman.
Dikutip dari RT.com pada Selasa, 4 September 2018, kesepakatan jual-beli senjata ini ditanda-tangani pada 2015. Melalui pembatalan ini, maka pemerintah Spanyol berencana memulangkan uang yang sudah dibayarkan Arab Saudi ke Spanyol sebesar US$ 10,6 juta atau sekitar Rp 156 miliar.
Juru bicara di Kementerian Pertahanan Spanyol membenarkan pemberitaan ini, namun enggak berkomentar lebih lanjut. Kedutaan Besar Arab Saudi di ibu kota Madrid, Spanyol, juga enggan memberikan komentar terkait hal ini.
Baca: Perang Yaman: Belum Ada Tanda Berakhir
Baca: Koalisi Arab Memulai Serangan Darat ke Pelabuhan Yaman
Kelompok-kelompok HAM telah mengkritisi koalisi pimpinan Arab Saudi yang melancarkan serangan udara ke Yaman dan serangan lainnya hingga menewaskan warga sipil. Para ahli di PBB mengatakan seluruh pihak yang terlibat dalam serangan pimpinan Arab Saudi sama dengan telah melakukan kejahatan perang.
Sebelumnya Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez Pérez-Castejón, telah berjanji akan merevisi kesepakatan senjata yang dibuat pada era pemerintahan Mantan Perdana Menteri Mariano Rajoy.
Lembaga Amnesty International menyebut, sebagai sekutu dagang Arab Saudi, Spanyol telah menjadi menyedia peralatan tempur terbesar keempat bagi Arab Saudi dan senjata kepada negara-negara teluk. Sedangkan Institut Perdamaian dan Penelitian Internasional Stockholm mengatakan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis adalah pensuplai senjata terbesar ke Riyadh.