Utusan Putin Peringatkan Amerika Soal Serangan Rudal ke Suriah

Editor

Budi Riza

Kamis, 30 Agustus 2018 18:31 WIB

AS dan sekutunya menggunakan provokasi teroris yang diduga senjata kimia di provinsi Idlib Suriah, Senin, 27 Agustus 2018.

TEMPO.CO, Moskow – Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, menyampaikan langsung kekhawatiran negara itu bahwa Washington bersiap menggelar serangan rudal presisi baru ke Suriah.

Baca:

Rusia Tuding Amerika Mau Jebak Suriah untuk Picu Serangan Rudal

Advertising
Advertising

Serangan rudal baru AS dan sekutu ini diduga akan dilakukan setelah terjadinya serangan bom gas klorin yang disiapkan kelompok milisi di Idlib untuk menjustifikasi serangan rudal sekutu itu.

Sebelumnya, AS dan sekutu menyerang Suriah dengan 103 rudal pada April 2018 setelah Suriah dituding menyerang warga sipil dengan bom klorin.

“Kami mengekspresikan prospek itu dengan kekhawatiran mendalam. Kami meminta Washington untuk segera menyediakan fakta terkini mengenai alasan mengapa topik soal kemungkinan penggunaan senjata kimia oleh Damaskus terus menerus dibahas,” kata Anatoly Antonov, duta besar Rusia untuk AS, seperti dilansir Sputnik News, pada Kamis, 30 Agustus 2018 waktu setempat.

Baca:

Amerika Serikat Tuduh Penggunaan Senjata Kimia di Suriah

Utusan Rusia untuk AS mengatakan retorika yang muncul mengenai kemungkinan serangan bom kimia oleh Damaskus bisa dijadikan sinyal oleh kelompok teroris dan kelompok bantuan kemanusiaan palsu White Helmets untuk melakukan provokasi berikutnya.

Media Euronews melansir, Antonov telah bertemu dengan pejabat AS termasuk James Jeffrey, yang menjadi utusan khusus AS untuk Suriah, untuk membahas soal ini.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri) dan Presiden Rusia, Vladimir Putin (kanan). AP via The Sun

Dalam pertemuan dengan pejabat AS, Antonov mengatakan bahwa pasukan khusus Inggris terlibat dalam menyiapkan serangan bom kimia palsu untuk menjustifikasi serangan rudal presisi Barat berikutnya.

Baca:

Kirim Kapal Perang ke Suriah, Ini Kemampuan Kapal Frigat Rusia

“Provokasi ini, yang sedang disiapkan dengan keterlibatan pasukan khusus Inggris, bisa menjadi pemicu bagi trio Barat (Washington – London – Paris) untuk melakukan serangan rudal berikutnya terhadap infrastruktur militer dan sipil Suriah,” kata Antonov.

Secara terpisah, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengatakan peringatan kementerian Pertahanan Rusia soal adanya potensi serangan bom kimia sedang disiapkan di Suriah berdasarkan fakta. Kemenhan Rusia telah menyatakan AS bisa menggunakan ini sebagai alasan untuk menyerang berbagai fasilitas pemerintahan dan militer Suriah.

Pada 21 Agustus 2018, Inggris, dan Prancis menyatakan akan merespon secara sepatutnya jika ada penggunaan senjata kimia berikutnya oleh rezim Suriah.

Baca:

Ini Sistem Anti-Rudal Suriah saat Hadapi Gempuran Rudal Amerika

Sehari kemudian, penasehat keamanan Gedung Putih, John Bolton, mengatakan AS akan merespon dengan sangat kuat jika pemerintah Suriah menyerang kelompok oposisi menggunakan senjata kimia.

Kerusakan akibat serangan udara AS terhadap fasilitas riset senjata kimia, penyimpanan senjata dan pos komando militer di Suriah. Foto di kiri sebelum penyerangan dan foto di kanan setelah hantaman rudal presisi Digitalglobe.com

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan Suriah tidak bisa menyerang menggunakan senjata kimia lagi karena semua stok sudah dihancurkan. “Damaskus tidak dapat melakukan ini lagi,” kata Zakharova.

Kemenhan Rusia menyebut serangan bom kimia itu kemungkinan bakal dilakukan oleh kelompok teroris Tahrir al-Sham, yang trafiliasi dengan al Qaeda dan Jabhat Nusra.

Mengenai ini, juru bicara Kemenlu AS, Heather Nauert, mengatakan Duta Besar Jeffrey dan Duta Besar Satterfield bertemu awal pekan ini dengan Duta Besar Rusia untuk AS untuk membicarakan keprihatinan soal hal yang bisa terjadi di Provinsi Idlib, Suriah.

“Nauert menyebut ada kekhawatiran soal serangan militer Suriah terhadap Idlib dan dampaknya terhadap warga sipil dan infrastruktur,” begitu dilansir Sputnik News.

Berita terkait

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

18 menit lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

2 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

7 jam lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

10 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

11 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

20 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

1 hari lalu

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

Pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada upacara pelantikan yang akan digelar di Moskow.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya