Paus Francis Pastikan Pelecehan Seks Tidak Terjadi Lagi

Reporter

Tempo.co

Kamis, 30 Agustus 2018 12:00 WIB

Paus Francisiskus, mengalami luka di saat mengunjungi St. Peter Claver, Cartagena, Colombia, 10 September 2017. REUTERS/Alessandro Di Meo/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Francis menemui delapan korban pelecehan seks oleh tokoh Gereja pada Rabu, 29 Agustus 2018. Paus memastikan langkah-langkah penting telah dilakukan untuk memastikan pelecehan semacam itu tidak terjadi lagi.

"Dalam kunjungan saya ke Irlandia, selain dipenuhi dengan kebahagiaan, juga ada kepahitan atas penderitaan yang disebabkan beberapa bentuk pelecehan oleh anggota Gereja dan fakta bahwa otoritas Gereja di masa lalu tidak selalu mampu menyelesaikan segala tindak kejahatan ini," kata Paus Francis, Rabu, 30 Agustus 2018.

Baca: Paus Fransiskus Tiba di Irlandia, Bertemu Korban Pelecehan Seks

Dikutip dari edition.cnn.com pada Kamis, 30 Agustus 2018, Paus Francis mengatakan dia telah memohon pengampunan kepada Tuhan atas dosa-dosa, skandal dan pengkhianatan. Uskup yang terlibat dalam skandal pelecehan sudah di ambil tindakan serius.

Paus Francis dalam kunjungannya selama tiga hari ke Irlandia, disambut oleh demonstran yang marah atas skandal pelecehan seks anak-anak di dalam gereja Katolik. Paus mengatakan para uskup di Irlandia yang terlibat dalam pelecehan telah melakukan jalur pemurnian dan rekonsiliasi yang serius dengan para korban pelecehan.

Advertising
Advertising

Vatikan telah menetapkan aturan ketat yang akan menjamin keselamatan anak-anak muda.

Baca: Paus Francis Diminta Mengundurkan Diri

"Dalam pertemuan saya dengan para uskup, saya mendorong mereka untuk memperbaiki kegagalan di masa lalu dengan kejujuran dan keberanian," kata Paus Francis.

Paus Francis mencium seorang bayi berumur satu tahun, Gianna yang menderita tumor di Philadelphia. (Philadelphia CBS Local)

Marie Collins, salah satu korban pelecehan seks, bertemu Paus Francis. Collins mengundurkan diri pada 2017 dari komisi khusus Vatikan, sebuah badan yang dibentuk untuk menangani kasus pelecehan seks anak.

Collins mengatakan beberapa imam senior di Gereje telah menolak menerapkan kebijakan keamanan yang disarankan komisi khusus Vatikan. Paus Francis mengatakan menghargai keputusan Collins untuk mundur dan terpukau dengan gagasan sebuah pengadilan akuntabilitas.

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

35 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

38 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

39 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

41 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

43 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

54 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

59 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya