PBB Sebut 6 Jenderal Myanmar Terlibat Genosida Etnis Rohingya

Editor

Budi Riza

Selasa, 28 Agustus 2018 08:53 WIB

Min Aung Hlaing. REUTERS

TEMPO.CO, Jenewa – Tim Independen Pencari Fakta Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut ada enam jenderal dari militer Myanmar yang bertanggung jawab terhadap genosida dan pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap etnis minoritas Muslim Rohingya.

Baca:

Mereka adalah Panglima Tatmadaw Jenderal Min Aung Hlaing, Deputi Panglima Jenderal Soe Win, dan Komandan Biro Operasi Khusus 3, Letnan Jenderal Aung Kyaw Zaw.

Seorang perempuan Rohingya bersama dengan pengungsi lain membawa kertas yang isinya menuntut keadilan, saat aksi damai di kamp pengungsian Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, Sabtu, 25 Agustus 2018. Tahun lalu, sekitar 700 ribu orang Rohingya mengungsi ketika militer Myanmar melaksanakan operasi di Negara Bagian Rakhine. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Advertising
Advertising

Tim investigasi independen juga menyebut nama Komandan Komando Militer Regional Barat, Mayor Jenderal Maung Maung Soe, Komandan Divisi Infantri Ringan 33, Brigadir Jenderal Aung-Aung, dan Komandan Divisi Infantri Ringan 99, Brigadir Jenderal Than Oo.

Baca:

“Misi telah membuat daftar mengenai para pelaku kejahatan sesuai undang-undang internasional, mengindikasikan nama subyek untuk investigasi dan penuntutan di pengadilan,” begitu pernyataan Tim Pencari Fakta PBB dalam poin 92 laporannya setebal 20 halaman yang dipublikasikan di situs resmi United Nations Human Rights Council www.ohchr.org pada Senin, 27 Agustus 2018 waktu setempat.

Laporan ini juga menyoroti pelanggaran HAM militer Myanmar dibantu oleh polisi nasional dan polisi penjaga perbatasan negara itu.

Baca:

CNN melansir Tim Independen Pencari Fakta merekomendasikan kasus genosida dan pelanggaran HAM ini diproses di Pengadilan Kriminal Internasional. Opsi lainnya, Tim Independen merekomendasikan dibentukanya pengadilan ad hoc untuk menginvestigasi tindakan dari para pelaku.

Suasana aksi damai pengungsi Rohingya untuk memperingati satu tahun mereka mengungsi dari Myanmar, di kamp pengungsian Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, Sabtu, 25 Agustus 2018. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Laporan Tim Independen Pencari Fakta ini disusun oleh tim yang diketuai Marzuki Darusman dari Indonesia, dengan dua anggota yaitu Radhika Coomaraswamy dari Sri Lanka dan Christopher Dominic Sidoti dari Australia.

Baca:

CNN melansir laporan lengkap Tim Pencari Fakta PBB ini melaporkan secara detil tindakan pembunuhan, pemenjaraan, kekerasan seksual terhadap etnis Rohingya dilakukan oleh militer Myanmar dengan alasan melawan teroris. Ini terjadi dengan latar belakang kondisi impunitas yang seakan-akan menempat anggota militer di atas hukum.

“Kebutuhan operasi militer tidak membenarkan tindakan pembunuhan serampangan, pemerkosaan perempuan, menyerang anak-anak, dan membumihanguskan seluruh desa,” begitu bunyi pernyataan dari laporan ini.

Jenderal Senior Min Aung Hlaing, panglima tertinggi militer Myanmar, berjabat tangan dengan pemimpin partai Liga Nasional untuk Demokrasi, Aung San Suu Kyi, pada Desember 2015.[REUTERS/Soe Zeya Tun]

Laporan itu juga menyebutkan,”Taktik Tatmadaw secara konsisten dan kotor tidak sesuai dengan ancaman keamanan nyata terutama di negara bagian Rakhine selain di kawasan utara Myanmar.”

Laporan ini juga menyoroti kejahatan kemanusiaan yang dilakukan anggota militer Myanmar di daerah Kachin, dan Shan, yang sedang bergejolak terkait gerakan separatis.

Serangan militer Myanmar terhadap etnis minoritas Muslim Rohingya terjadi pada pertengahan 2017 dan membuat sekitar 700 ribu warga etnis minoritas Rohingya melarikan diri ke perbatasan Bangladesh. Ribuan warga etnis minoritas Rohingya diduga tewas akibat serangan brutal genosida militer Myanmar ini.

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

4 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

7 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

8 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

11 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

16 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

16 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya