PM Mahathir Sebut Banyak Pencuri di Era Najib Razak

Editor

Budi Riza

Senin, 27 Agustus 2018 14:15 WIB

(Kiri) Najib Razak, inkumben Perdana Menteri Malaysia, (Kanan) Mahathir Mohamad (eks Perdana Menteri Malaysia). Keduanya bertarung sebagai PM Malaysia periode 2018 -- 2023. Reuters via Channel News Asia

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan ada sejumlah pelanggaran hukum dilakukan pejabat pada era pemerintahan PM Najib Razak.

Baca:

Mahathir Batalkan 2 Proyek Cina, Sebut Pemerintahan Najib Bodoh

Advertising
Advertising

Para pejabat ini bakal menerima hukuman karena Malaysia merupakan negara hukum.

“Ketika Najib menjadi pencuri, setiap orang di bawahnya menjadi pencuri,” kata Mahathir kepada media seperti dilansir Today Online, Ahad, 26 Agustus 2018.

Mahathir mencontohkan para pejabat pemerintah bisa membawa penghasilan sekitar RM200 ribu atau sekitar Rp700 juta per bulan. “Dari mana asal uangnya? Itu semua uang curian,” kata Mahathir.

Baca:

Mahathir Kritik Pemerintahan Najib Ingin Jual Malaysia ke Cina

Mahathir melanjutkan ada juga pejabat yang mendapat dana proyek pemerintah sekitar RM300 juta atau sekitar Rp1 triliun. “Tapi pejabat itu mengantongi sekitar RM100 juta (sekitar Rp350 miliar),” kata dia.

Menurut Mahathir penegakan hukum akan berjalan untuk para terduga koruptor ini. “Mereka ini akan mendapat balasan. Malaysia punya hukum,” kata Mahathir yang juga ketua Partai Pribumi Bersatu Malaysia saat menghadiri acara Jelajah Malaysia Baru.

Baca:

Drama 100 Hari Pemerintahan PM Malaysia Tun Mahathir

Ikut mendampingi Deputi PM Malaysia Wan Azizah Wan Ismail, Menteri Pertahanan Mohamad Sabu, dan Menteri Besar Kedah, Mukhriz Mahathir, yang juga putra Mahathir Mohamad.

Mahathir melanjutkan Najib mencuri uang dan menyerahkannya kepada orang-orang dekatnya. Ini membuat pemberian uang itu seakan menjadi pendapatan rutin. “Mereka bisa pergi ibadah haji gratis dan mereka tidak perlu bekerja untuk itu,” kata dia.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak tiba di pengadilan di Kuala Lumpur, Malaysia, 4 Juli 2018.

Mahathir mengatakan, seperti dilansir New Straits Times, pemerintah Malaysia ingin menciptakan lapangan kerja lebih banyak, bisnis dan pendidikan.

Baca:

Sedang Buron, Tersangka Kasus 1MDB Mengecam PM Mahathir

“Saat saya ke Cina, saya belajar banyak. Dulu mereka lebih terbelakang dari kita sekarang mereka memimpin. Orang seperti Jack Ma bisa mendapatkan uang miliaran per hari,” kata dia.

Menurut Mahathir pemerintah akan menjadi miskin kalau rakyatnya miskin. “Itu sebabnya kita harus menaikkan taraf hidup mereka,” kata dia.

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

4 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

7 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

8 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya