Ashraf Ghani Tolak Pengunduran Diri Pejabat Keamanan Afganistan

Senin, 27 Agustus 2018 13:00 WIB

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani Ahmadzai. Stringer/Anadolu Agency/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Afganistan, Ashraf Ghani, menolak pengunduran diri para pejabat tinggi keamanan Afganistan dan meminta untuk tetap berada di jabatan mereka.

Dilaporkan Associated Press, 27 Agustus 2018, istana kepresidenan Afganistan mengatakan bahwa Presiden Ghani menolak permintaan pengunduran diri yang diajukan oleh Menteri Pertahanan Tareq Shah Bahrami, Menteri Dalam Negeri Wais Ahmad Barmak dan Masoum Stanekzai, pejabat tinggi intelijen Afganistan.

Baca: Taliban Sambut Ajakan Rusia Bahas Perdamaian di Afganistan

Pada Sabtu, Ghani menerima pengunduran diri Mohammed Haneef Atmar, penasihat keamanan nasionalnya, dan menggantikannya dengan Hamdullah Mohib, yang sebelumnya menjabat sebagai duta besar untuk Amerika Serikat.

Perombakan keamanan terjadi setelah berminggu-minggu serangan tak henti-hentinya oleh Taliban, yang telah merebut beberapa distrik di seluruh negara itu dalam beberapa tahun terakhir. Kelompok gerilyawan juga telah meningkatkan profil diplomatiknya, mengirim delegasi resmi ke Indonesia dan Uzbekistan, dan menerima undangan untuk pembicaraan di Moskow.

Advertising
Advertising

Tareq Shah Bahrami [Wall Street Journal]

Dilansir dari Reuters, juru bicara pemerintah Afganistan, Haroon Chakansuri, mengatakan Ashraf Ghani meminta tiga pejabat keamanan untuk melanjutkan tugas mereka dan bekerja menuju perbaikan situasi keamanan.

Dua pejabat senior kementerian dalam negeri mengatakan para pejabat keamanan memiliki perbedaan kebijakan dengan pemerintah di tengah keamanan yang memburuk sebagai alasan utama untuk mengundurkan diri.

Namun, Ghani menolak pengunduran diri dan malah memerintahkan mereka untuk menemukan cara untuk mencegah serangan baru oleh kelompok militan Taliban.

Baca: Roket Barrage Serang Istana Presiden Afganistan

Pertempuran sengit antara gerilyawan Taliban, serta kelompok militan lainnya, dan pasukan keamanan telah berkobar di Afganistan tahun ini. Ada juga serangan bunuh diri di Kabul dan kota-kota besar lainnya.

Pihak berwenang telah bersiap untuk lebih banyak serangan menjelang pemilihan parlemen Afganistan yang digelar pada 20 Oktober. Skala kekerasan telah mengejutkan para pejabat pemerintah, yang menghadapi kritik pahit atas penanganan perangnya.

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

4 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

4 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

11 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

15 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

6 Maret 2024

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

2 Maret 2024

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

8 Februari 2024

Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

Abdul Qayoum Safi asal Afganistan lulus dari Magister Ilmu Komunikasi Unpad dengan IPK tertinggi 4,00.

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

21 Januari 2024

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.

Baca Selengkapnya