Kebijakan Diperlonggar, Turis Cina yang Melancong ke Rusia Naik

Reporter

Tempo.co

Senin, 27 Agustus 2018 15:00 WIB

Bis Wisata Wonderful Indonesia di Lapangan Merah, Moskow, Rusia. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Turis asal Cina yang plesiran ke Rusia melonjak sejak Januari 2018 - Juli 2018 dibanding periode sama tahun lalu. Peningkatan ini karena kebijakan pariwisata Rusia dinilai lebih ramah, khususnya terhadap para pelancong dari Cina.

Biro travel terbesar di Cina, Ctrip travel, mengungkap pada periode Januari - Juli 2018, turis Cina yang berlibur ke Rusia naik sampai 150 persen dibanding periode sama. Pada perhelatan Piala Dunia 2018 saja, sebanyak 50 ribu turis dari Cina datang ke Rusia.

"Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia telah menjadi sebuah destinasi yang menyenangkan. Popularitasnya naik di kalangan turis Cina," kata Victor Tseng, Wakil Presiden Ctrip travel, seperti di kutip dari RT.com, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca: Jumlah Wisatawan Cina ke Rusia Naik Tajam, Destinasinya: Pabrik

Pengunjung berkostum Snow Maiden dan cucu Sinterklas berpose di dalam sebuah rumah terbalik, di Royev Ruchey Taman Flora dan Fauna di pinggiran kota Krasnoyarsk, Rusia, 7 Desember 2016. Rumah dibangun untuk menarik wisatawan wisatawan. REUTERS/Ilya Naymushin

Advertising
Advertising

Baca: Cina Gagal ke Piala Dunia, tapi Warganya Habiskan Rp 6 T ke Rusia

Menurut Tseng, penyederhanaan visa yang dilakukan Cina-Rusia juga telah menjadi salah satu faktor naiknya wisatawan asal Cina ke Rusia. Sebelumnya pada 2017, Rusia memperkenalkan aturan visa yang lebih longgar kepada wisatawan dari 18 negara.

Diantara ke-18 negara itu adalah Brunei Darussalam, India, Cina, Korea Utara, Meksiko, Singapura dan Jepang. Kelonggaran visa ini dilakukan Moskow untuk menghidupkan pariwisata di wilayah timur Rusia.

"Kami sangat terinspirasi oleh pasar Rusia dalam memberikan kelonggaran pada wisatawan Cina. Untuk itu, kami ingin jumlah perusahaan-perusahaan Rusia yang bisa memberikan jasa perjalanan bertambah. Kami ingin menyebarkan informasi mengenai produk-produk dan layanan mereka sehingga wisatawan Cina lebih mudah bertolak ke Rusia dan memesan jasa perjalanan itu," kata Tseng.

Sebelumnya pada 2017, sekitar 1.8 juta warga negara Cina bepergian ke Rusia. Dari jumlah itu, 1.1 juta adalah turis yang bepergian untuk berwisata.

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

2 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

3 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

11 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

12 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

16 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

18 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya