Israel akan Melarang Bendera Palestina

Jumat, 24 Agustus 2018 07:25 WIB

Seorang pria Palestina mengibarkan bendera bentrok dengan tentara Israel ketika melakukan aksi menuntut kembali ke tanah leluhur mereka di perbtasan Israel-Gaza di jalur Gaza, 18 Mei 2018. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota parlemen Israel, Anat Berko, dari partai Likud mengusulkan RUU baru yang melarang bendera Palestina dikibarkan saat demonstrasi.

RUU yang akan diajukan ketika Knesset kembali dari masa reses musim panas, adalah tanggapan terhadap protes dua pekan lalu di Lapangan Rabin di Tel Aviv di mana bendera-bendera Palestina dikibarkan dan slogan anti-Israel diteriakan.

Baca: Israel Setuju Bangun 1.000 Rumah di Daerah Pendudukan Palestina

Jerusalem Post, 23 Agustus 2018, melaporkan undang-undang itu akan membuat pelanggar dikenai hukuman hingga satu tahun penjara. Hukuman ini akan berlaku untuk bendera PLO dan bendera negara-negara musuh yang tidak mengizinkan bendera Israel. Sementara aksi protes akan didefinisikan dengan jumlah minimal tiga orang.

"Bendera-bendera musuh tidak boleh ditoleransi di ruang publik. Ini tidak bisa diizinkan, dan itu harus ditegakkan," kata Berko.

Advertising
Advertising

Berko mengatakan dia mengharapkan pemerintah mendukung RUU itu dan mempercepat pengesahannya.

Warga Arab di Israel mengibarkan bendera Palestina selama demonstrasi menentang RUU Negara Yahudi di Tel Aviv, Israel, Sabtu 11 Agustus 2018.[AP]

Sementara oposisi di parlemen Israel, Jamal Zahalka, menyebut RUU itu rasis, pengecut, dan upaya untuk menyembunyikan identitas Palestina yang tidak akan berhasil. Dia mengatakan Hukum Negara Bangsa Yahudi telah memulai tren dalam undang-undang rasis.

Rekan Zahalka, Aida Touma-Sliman, mengatakan bendera Palestina adalah simbol nasional orang Palestina di bawah pendudukan dan perjuangan mereka.

Baca: Pejabat Palestina Kenang Aktivis Perdamaian Israel Uri Avnery

"Mereka yang berpikir warga Arab harus membuktikan kesetiaan mereka kepada Israel dengan menyangkal identitas nasional mereka sangat salah," kata Aida.

Neven Abu Rahmoun, yang baru saja menjadi wakil legislator perempuan Knesset ke-35, mengatakan bahwa RUU itu akan menyangkal kebebasan berekspresi. Dia mengatakan Berko yang melanggar hukum, karena hasutan untuk rasisme sudah melanggar hukum di Israel.

Berko mengatakan masalah sebenarnya adalah bahwa anggota parlemen Israel dari kalangan Arab tidak memiliki bendera Israel di kantor mereka tetapi ingin memiliki bendera Palestina dan mengidentifikasi dengan entitas yang memusuhi Israel. Dia mengatakan Palestina adalah musuh karena tidak mengakui Israel sebagai negara Yahudi dan mendukung teror secara finansial.

Berita terkait

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

5 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

11 jam lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

11 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

15 jam lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

17 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

18 jam lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

19 jam lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

1 hari lalu

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

Tentara Israel mulai kelelahan melawan Hamas. Sebanyak 30 orang tentara Israel menolak diterjunkan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

1 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya