PBB : Dewan Keamanan Berlebihan Gunakan Kekuasaan

Reporter

Tempo.co

Selasa, 21 Agustus 2018 13:47 WIB

Zeid Ra'ad al-Hussein, Kepala HAM PBB, saat berpidato di Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, 26 Februari 2018. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala HAM PBB, Zeid Ra'ad al-Hussein, memperingatkan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB telah menggunakan terlalu banyak kekuasaannya dan kondisi ini bisa menggiring PBB pada kelumpuhan. Lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB adalah Amerika Serikat, Inggris, Cina, Perancis dan Rusia.

Dikutip dari aljazeera.com pada Selasa, 21 Agustus 2018, Hussein mengatakan ke-lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB sedang menjalankan terlalu banyak kepentingan karena mereka bisa memveto sejumlah resolusi.

"Ketika mereka (lima anggota tetap DK PBB) bekerja sama, kemajuan bisa tercipta. Sebaliknya, ketika mereka tidak bisa bekerja sama, semuanya menjadi buntu dan PBB secara umum menjadi sangat kecil perannya dalam meresolusi konflik-konflik mengerikan semacam ini. Itu yang kami lihat," kata Hussein.

Dia pun menghimbau agar ke-lima anggota tetap dewan keamanan PBB mengubah sikap. Sebab jika tidak, pada akhirnya PBB bisa lumpuh dan ini merugikan komunitas internasional.

Anggota tetap Dewan Keamanan PBB memiliki kemampuan untuk menolak resolusi secara unilateral.

Baca: Amerika Menyatakan Keluar dari Dewan HAM PBB

Ini merupakan salah satu suasana dalam sidang Dewan HAM PBB, yang bermarkas di Jenewa, Swiss. News.UN.Org

Advertising
Advertising

Baca: Inggris Minta Dewan HAM PBB Keluarkan Arab Saudi, Alasannya...

Sebelumnya pada Desember 2017, Hussein mengumumkan siap mengundurkan diri dari jabatannya, yang akan berakhir pada Agustus 2018. Hussein selama ini telah bersikap sangat kritis terhadap sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Hussein juga prihatin dengan perlakuan Israel terhadap warga Palestina dan pelanggaran HAM dalam perang Suriah.

"Tugas saya bukan untuk mempertahankan pemerintahan," kata Hussein.

Dia pun menyerukan agar dilakukan reformasi di PBB yang terlihat tidak berdaya menangani sejumlah isu seperti perang sipil Suriah yang sudah berkecamuk selama tujuh tahun dan naiknya nasionalisme. Hussein menilai pelajaran yang bisa diambil dalam perang dunia II, sudah mulai memudar bersama waktu.

Berita terkait

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

13 jam lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

21 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

1 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

2 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

3 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

3 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

4 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

5 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

5 hari lalu

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ketua HAM PBB 'Ngeri' dengan Laporan Kuburan Massal di Rumah Sakit Gaza

6 hari lalu

Ketua HAM PBB 'Ngeri' dengan Laporan Kuburan Massal di Rumah Sakit Gaza

Ketua HAM PBB Volker Turk mengatakan dia "ngeri" dengan hancurnya fasilitas medis Nasser dan Al Shifa di Gaza dan laporan adanya kuburan massal.

Baca Selengkapnya