Jelang Idul Adha, Erdogan Sebut Serangan Atas Lira Bakal Gagal

Editor

Budi Riza

Selasa, 21 Agustus 2018 09:01 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, kanan, dan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, kiri, di pertemuan NATO di Brussels [Paul Hanna/Reuters]

TEMPO.CO, Ankara – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan serangan terhadap nilai tukar mata uang lira sama saja dengan serangan terhadap bendera negara atau kegiatan beribadah.

Baca:

Hubungan dengan Turki Menegang, Trump Sebut Tidak Ada Konsesi

Soal Lira, Cina, Qatar, Jerman, Prancis dan Rusia Dukung Turki

Advertising
Advertising

Erdogan menyampaikan pesan ini lewat rekaman pidato yang diputar stasiun televisi setempat menjelang libur empat hari seiring perayaan hari raya Idul Adha, yang dimulai pada Selasa, 21 Agustus 2018 waktu setempat.

“Serangan terhadap ekonomi kita tidak berbeda sama sekali dengan serangan terhadap ajakan salat dan bendera kita. Tujuannya sama yaitu membuat Turki dan bangsa Turki berlutut dan menjadi tawanan,” kata Erdogan dalam siaran di televisi setempat, Senin, 20 Agustus 2018 seperti dilansir CNBC.

Erdogan tidak menyebut nama negara atau lembaga yang dimaksud. Namun selama dua pekan terakhir, Erdogan dan Presiden AS, Donald Trump, terlibat ketegangan pasca sanksi tarif impor AS terhadap baja dan aluminium Turki sebanyak dua kali lipat, yang memicu pelemahan nilai tukar lira terhadap dolar menjadi 7,24 meski belakangan menguat ke level sekitar 6 lira per dolar.

“Mereka yang berpikir dapat membuat Turki menyerah dengan tekanan nilai tukar mata uang bakal segera melihat mereka keliru,” kata Erdogan.

Trump mengenakan tarif impor dua kali lipat terhadap impor baja dan aluminium dari Turki masing-masing 50 persen dan 20 persen, yang memicu pelemahan nilai tukar lira pada pekan lalu. Ini terjadi setelah pemerintah Turki menolak permintaan AS untuk membebaskan pastor Andrew Brunson asal North Carolina, yang telah tinggal di Turki selama 20 tahun.

Presiden AS Donald Trump. Reuters/Leah Millis

Otoritas Turki menuding Brunson terlibat melakukan kegiatan mata-mata dan terorisme terkait upaya kudeta militer gagal pada 2016 terhadap Erdogan.

Trump mengenakan sanksi terhadap dua orang menteri Turki karena penolakan pembebasan ini. Trump menganggap basis komunitas Kristen sebagai pendukungnya pada pemilihan Presiden AS 2016. AS memasuki masa pemilu tengah pada November 2018 ini untuk pemilihan anggota DPR dan Senat. Trump berulang kali berkampanye di berbagai negara bagian AS untuk mendukung kandidat dari Partai Republik.

Pada Jumat pekan lalu, pengadilan di Turki kembali menolak permintaan pembebasan Brunson untuk ketiga kalinya.

Hurriyet Daily News melansir Erdogan melakukan retaliasi terhadap Trump dengan memboikot produk impor elektronik AS dan menaikkan tarif impor dua kali lipat untuk mobil penumpang, alkohol dan tembakau masing-masing sebesar 120 persen, 140 persen dan 60 persen.

Pada Jumat pekan lalu, dua lembaga pemeringkat surat utang Moody’s dan Standard & Poor’s menurunkan peringkat Turki satu level menjadi non-investasi atau junk. S&P memprediksi Turki bakal mengalami kenaikan inflasi pada akhir tahun.

Baca:

Kena Sanksi, Erdogan Sebut Amerika Tusuk Turki di Punggung

Hubungan Menegang, Erdogan kepada Trump: Ada Apa dengan Anda?

Pelemahan nilai tukar lira bisa berdampak terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi. Ini juga membuat biaya penerbitan surat utang dolar Turki menjadi lebih mahal.

Mata uang Lira Turki [REUTERS]

Menteri Keuangan Jerman menyebut krisis nilai tukar ini berdampak kepada perekonomian Jerman. Namun, Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan belum ada kebutuhan mendesak untuk menawarkan bantuan finansial.

Pada pekan lalu, Emir Qatar menawarkan Erdogan komitmen investasi US$15 miliar atau sekitar Rp221 triliun. Bank sentral Qatar dan CBRT Turki juga meneken perjanjian swap senilai US$3 miliar atau sekitar Rp44 triliun untuk membantu stabilitas likuiditas.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

20 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

2 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya