Mantan Sekjen PBB Kofi Annan Meninggal di Swiss

Sabtu, 18 Agustus 2018 17:27 WIB

Kofi Annan. AP/Keystone, Martial Trezzini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan meninggal hari ini, Sabtu, 18 Agustus 2018 karena penyakit yang dideritanya. Diplomat kawakan asal Ghana meninggal dalam usia 80 tahun.

Kabar kematian peraih Nobel Perdamaian tahun 2001 ini muncul di akun Twitter badan PBB untuk isu imigran, IOM dan kemudian tweet keluarga di akun Twitter almarhum.

Baca: Kofi Annan: Hak Veto Hambat Reformasi PBB

"Hari ini kami berduka kehilangan seorang pria hebat, seorang pemimpin, dan seorang visioner: mantan @Sekretaris Jenderal PBB @KofiAnnan," tweet IOM.

Menurut laporan Guardian, keluarga Annan membenarkan kabar kematian tersebut. Menurut keluarga, Sekretaris Jenderal ke 7 periode 1997-2006 ini meninggal dalam damai setelah menderita penyakit beberapa saat.

Aljazeera melaporkan Annan meninggal di Bern, Swiss.

Advertising
Advertising


It is with immense sadness that the Annan family and the Kofi Annan Foundation announce that Kofi Annan, former Secretary General of the United Nations and Nobel Peace Laureate, passed away peacefully on Saturday 18th August after a short illness... pic.twitter.com/42nGOxmcPZ



Baca: Kofi Annan Laporkan Krisis Rohingya ke Dewan Keamanan PBB

"Ini kesedihan besar bahwa keluarga Annan dan Kofi Annan Foudnation mengabarkan Kofi Annan, mantan Sekretaris Jenderal PBB dan peraih Nobel Perdamaian, meninggal dalam damai pada hari Sabtu 18 Agustus setelah menderita penyakit," demikian pengumuman dari akun Twitter Annan.

Kofi Annan lahir di Kumasi, Ghana pada tanggal 8 April 1938. Dia merupakan staf UN yang menapaki karirnya hingga menjabat sebagai sekretaris jenderal PBB.

Setelah selesai menjabat sebagai sekretaris jenderal PBB, Annan mendirikan yayasan, Kofi Annan Foundation. Dia juga pemimpin organisasi The Elders, organissi yang didirikan Nelson Mandela, pemimpin anti apartheid Afrika Selatan.

Presiden Jokowi menemui Ketau Advisory Commitee of Rakhine State Kofi Annan untuk membahas bantuan ke Rohingiya, Myanmar. (Sumber: Istana)

Baca: Kofi Annan Jadi Utusan PBB untuk Suriah

Annan kemudian ditunjuk mengetuai komisi independen untuk mencari cara damai menyelesaikan konflik yang dialami kelompk minoritas Rohingya di Myanmar. Pada pertengahan Maret 2017, komisi tersebut mengeluarkan laporan sementara yang merekomendasikan agar etnis Rohingya mendapatkan kewarganegaran oleh Myanmar. Komisi juga menyerukan agar seluruh kamp pengungsi di Rakhine dututup.

Ia sebelumnya ditunjuk untuk memimpin penyelesaian masalah perang saudara di Suriah.

Sebelum memasuki karir di PBB, Kofi Annan menjadi figur pemimpin di organisasi-organisasi yang bertujuan membangun Afrika termasuk memimpin Africa Progres Panel dan Alliance for a Green Revolution in Africa atau AGRA.

Berita terkait

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

1 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

1 hari lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

1 hari lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

3 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

4 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

4 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

4 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

5 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya